Industri Belum Bergairah, Harga Batu Bara Juni Turun Jadi USD 52,98 per Ton

Penurunan harga batu bara disebabkan minimnya pergerakan ekonomi, sehingga membuat pasar permintaan batu bara turut mengalami kelesuan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2020, 10:40 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 10:40 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) pada Juni turun sebesar USD 8,13 per ton. Penurunan harga batu bara ini disebabkan belum menggeliatnya perekonomian di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, harga Batu bara Juni kembali terkoreksi ke angka USD 52,98 per ton. Angka tersebut turun USD 8,13 per ton dari posisi Mei yang tercatat USD 61,11 per ton.

"Harga batu bara Juni Kembali turun, menjadi USD 52,98 per ton," kata Agung, di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Agung mengungkapkan, penurunan harga batu bara disebabkan minimnya pergerakan ekonomi, sehingga membuat pasar permintaan batu bara turut mengalami kelesuan, terutama di India dan China.

"Stok batu bara di India dan Tiongkok terbilang cukup tinggi. Mereka masih memanfaatkan produksi dalam negeri sendiri," ujar Agung.

 

Tren Harga

Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja menggunakan alat berat saat menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pengurangan suplai batu bara dari Indonesia, tak lepas dari adanya pengaruh kuat dari dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negera.

"Di tengah pandemi, ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri. Itu juga punya jadi pemicu utama selain akibat meningkatkannya hubungan Tiongkok-Australia," tegas Agung.

Agung mengakui, HBA mengalami tren penurunan semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh Word Health Organization (WHO) pada pertengahan Maret lalu.

Sempat menguat pada 0,28 persen pada angka USD 67,08 per ton pada Maret dibanding bulan Februari USD 66,89 per ton, HBA mengalami penurunan ke angka USD 65,77 per ton di bulan April.

 

Patokan Harga

Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi kapal nelayam saat hendak bersandar ke Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merde

Sebagai informasi, HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya