Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan cepat merespon permintaan Pemerintah Daerah terkait kelancaran pengiriman logistik, dengan mengoptimalkan layanan Tol Laut.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Wisnu Handoko, mengatakan bahwa program Tol Laut yang diawasi dan dijalankan oleh Kemenhub merespons cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut.
Baca Juga
Hal ini seperti merespons permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny Laos yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa.
Advertisement
"Beberapa waktu lalu Bupati Pulau Morotai meminta tambahan singgah rute kapal Tol Laut ke daerahnya dan ini langsung kita respons. Dari yang sebelum satu rute menjadi dua rute. Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," kata Wisnu dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).
Tidak hanya itu, kata Capt Wisnu, bahwa Tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Diantaranya dengan meng-update platform Logistic Communication System (LCS), dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53 tahun 2020.
Ia menjelaskan dalam peraturan tersebut ada jenis muatan/barang yang boleh diangkut. Dan untuk mempermudah pengguna jasa maka pada layanan LCS hal tersebut maka pihaknya melengkapi dengan pilihan jenis barang yang ingin diangkut.
“Program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar,” ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ketepatan Waktu
Selanjutnya, terkait performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan.
"Sampai dengan bulan Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata rata di atas 70 persen bahkan ada trayek yang mencapai 95 persen," jelas Capt. Wisnu.
Adapun trayek-trayek dimaksud yaitu H1 PT. Pelni muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar-Tahuna-Tanjung Perak.
T6 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Bitung - Luwuk - Pagimana - Bunta - Mantangisi - Ampana - Parigi/Tinomba - Tilamuta - Bitung.
T7 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Selayar - Jampea - Sikeli - Raha - Ereke (Sakkar Ereke) - Makassar.
T8 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Bungku - Kolonodale - Makassar.
T10 PT. Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Tidore (Soasio) - Galela - Buli - Maba - Weda - Tanjung Perak.
T11 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Fak Fak - Kaimana - Timika - Agats - Elat - Tanjung Perak.
T15 PT. Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar - Jailolo - Morotai (Daruba) - Tanjung Perak.
T16 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Wanci - Namrole - Namlea - P. Obi - Tanjung Perak.
T17 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Saumlaki - Dobo - Tanjung Perak.
"Kita terus melakukan perbaikan, peningkatan dan mengoptimalkan pelayanan pada Tol Laut ini. Hal ini kami lakukan agar pengiriman logistik menjadi mudah dan lancar, khusus bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia," pungkasnya.
Advertisement