Daripada Jualan di Medsos, UMKM Didorong Pasarkan Produknya via Marketplace

Menteri Koperasi ingin produk UMKM bisa dijual di marketplace

oleh Tira Santia diperbarui 09 Jul 2020, 13:10 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 13:10 WIB
Tingkatkan Kesejahteraan di Hari Tua, Menkop UKM Dukung ASN dan Pensiunan Buka Kios Warga
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM membidik pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang sudah berjualan melalui media sosial untuk beralih ke marketplace online. Hal ini dikarenakan segmen ini lebih cepat berkembang.

“Kita ingin dorong sasarannya UMKM yang sudah jualan lewat media sosial, kita dorong mereka di marketplace online, dan banyak kasus para reseller lewat medsos berhasil dan mengalami transformasi menjadi produsen,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam webinar, Kamis (9/7/2020).

Maka dari itu, pihaknya mempersiapkan berbagai pelatihan-pelatihan untuk UMKM, seperti webinar, program Kakak Asuh UMKM, dan lainnya. Pelatihan ini dilakukan untuk menghubungkan dengan ekosistem digital dan pembiayaan, yang memungkinkan UMKM itu tumbuh besar.

Untuk pembiayaan sendiri, Teten menyebut Pemerintah sudah membuat kebijakan pemulihan ekonomi nasional untuk membantu koperasi dan UMKM yang saat ini mengalami penurunan penghasilan.

“Sehingga mereka kesulitan membayar cicilan pinjaman baik itu ke bank, KSP, BPR atau ke BMT, tercatat ada 60,66 juta UMKM yang sudah terhubung ke lembaga pembiayaan formal,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pelonggaran Penundaan Cicilan

Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Pemerintah mencoba membantu dengan program restrukturisasi penundaan cicilan selama 6 bulan. Sekaligus bagi UMKM yang membutuhkan modal kerja baru juga disediakan, termasuk UMKM yang belum masuk terhubung ke lembaga pembiayaan.

“Program ini akan efektif kalau para UMKM nya sudah mengajukan, untuk penghapusan pajak, dan mengajukan pemberi pinjaman untuk restrukturisasi pinjaman, dan modal kerja baru, jadi silakan, kami akan terus melakukan monitoring bersama OJK mengenai pelaksanaan ini,” ujarnya.

Saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan inisiatif-inisiatif baru untuk mencari program-program yang lebih efektif, dengan terus mengevaluasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena pihaknya mengkhawatirkan dampak pandemi covid-19 ini berdampak panjang.

“Untuk koperasi  juga sama, kami mengetahui banyak koperasi yang mengalami masalah pembiayaan, membutuhkan modal kerja yang murah dengan bunga 3 persen, dan gras periode 6-12 bulan kita harapkan bisa membantu meringankan beban ekonomi koperasi yang menyalurkan pembiayaan kepada UMKM. Ada KSP, Koperasi produksi, Koperasi syariah, BMT, dan lainnya, silahkan nanti akan disalurkan melalui LPDB,” ujarnya.

 

Selanjutnya

UMKM kerajinan dari limbah Plastik
UMKM kerajinan dari limbah Plastik.

Demikian untuk mempercepat proses digitalisasi UMKM, Teten akan memberikan dukungan bukan hanya dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan edukasi, tapi juga membantu mengkurasi produk mereka yang kerjasama dengan inkubator. Dengan begitu, mampu membawa produk mereka masuk ke market online.

“Karena kami memahami dari e-commerce meskipun sudah terhubung dengan marketplace online itu belum tentu UMKM dengan sendirinya akan meningkat, karena banyak juga yang sudah masuk ke e-commerce tapi gagal dan non aktif,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mempersiapkan UMKM yang betul-betul sudah siap dalam aspek manajemen, produk, termasuk kapasitas supply.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya