Deretan Fakta Rapid Test Buatan Anak Bangsa, Harga Murah hingga Akurasi Tinggi

Indonesia kini telah mampu memproduksi alat rapid test sendiri yang dinamakan RI-GHA

oleh Athika Rahma diperbarui 10 Jul 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 12:00 WIB
Rapid Test RI-GHA Covid-19. Liputan6.com/Athika Rahma
Rapid Test RI-GHA Covid-19. Liputan6.com/Athika Rahma

Liputan6.com, Jakarta Indonesia kini telah mampu memproduksi alat rapid test sendiri yang dinamakan RI-GHA. Dalam peluncurannya, Kamis (9/7/2020), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, rapid test dinilai sebagai salah satu faktor penting yang bakal membantu Indonesia menuntaskan pandemi Corona.

Kini, adanya RI-GHA Covid-19 Rapid Diagnostic Test IgG/IgM yang telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 19 Mei lalu, penuntasan pandemi diyakini bakal lebih cepat.

"Karena itu, pada kesempatan ini saya menyambut baik, untuk memenuhi fasilitas peralatan dan pra-pelayanan, baik dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 dari mereka yg sudah terpapar akibat virus itu," tutur dia.

Ternyata, rapid test inovasi dalam negeri ini memiliki beberapa keunggulan mulai dari hasil tes hingga harga yang murah. Lengkapnya, simak rangkuman fakta-fakta RI-GHA, rapid test buatan dalam negeri, yang disusun Liputan6.com berikut.

1. Diinisiasi Dalam Waktu 2 Bulan

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyatakan, butuh waktu 2 bulan saja bagi Kemenristek, khususnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menyusun prototipe hingga benar-benar memfinalkan produk tersebut, tentunya dengan bantuan mitra produksi.

"Pengembangan sudah dilakukan tahapnya dari desain sampai produksi dan ini dilakukan dalam proses yang sangat singkat yaitu 2 bulan, sejak dari 0 hingga diproduksi," ujar Bambang.

2. Bekerjasama dengan 2 Mitra Usaha

Adapun saat ini, Kemenristek telah memiliki 2 mitra usaha produksi rapid test yaitu Hepatika Mataram dan Laboratorium Prodio. Ke depannya, pihaknya akan mencari mitra tambahan untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi RI-GHA.

"Apalagi tadi seperti yang disampaikan Pak Menko PMK, Pak Presiden sudah menginstruksikan untuk menyetop impor produk terkait Covid-19 yang bisa diproduksi di dalam negeri," imbuh Bambang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hasil Keluar Hanya Dalam 15 Menit

Rapid Test RI-GHA Covid-19. Liputan6.com/Athika Rahma
Rapid Test RI-GHA Covid-19. Liputan6.com/Athika Rahma

3. Hasil keluar 15 Menit

Bambang menyatakan, salah satu keunggulan RI-GHA ialah hasil tes keluar hanya dalam waktu 15 menit saja.

"Hasil deteksi bisa muncul 15 menit saja tanpa tenaga tambahan," ujarnya.

4. Desain sederhana dengan akurasi tinggi

Tak cuma itu, alat rapid test ini memiliki desain yang lugas dan praktis serta dapat digunakan untuk menguji sampel darah kapiler, serum, plasma atau whole blood untuk mendeteksi OTG, ODP, PDP dan pasca infeksi.

Level spesifitasnya sendiri mencapai 96 persen dan level sensivitasnya mencapai 98 persen.

 

Harga Lebih Murah

Rapid Test RI-GHA Covid-19
Rapid Test RI-GHA Covid-19. Liputan6.com/Athika Rahma

5. Harga Murah, Sekitar Rp 75 Ribu

Berdasarkan dokumen gambar yang didapatkan Liputan6.com, rapid test ini dijual per boks. Dengan rincian, 20 kaset tes cepat, 20 pipet tetes dan 1 botol buffer untuk 20 tes. Harganya disebutkan sebesar Rp 75 ribu per tes.

6. Bakal diproduksi 600 Ribu dalam 2 Bulan Ke Depan

Kemenrinstek menargetkan, pihaknya akan memproduksi 400 ribu rapid test kit bulan Agustus mendatang.

Hal itu dilakukan guna mempercepat pemenuhan kebutuhan rapid test dalam negeri. Adapun untuk bulan ini, produksi rapid test kit dalam negeri ditargetkan mencapai 200 ribu unit.

"Besaran produksi kami target 200 ribu bulan ini, bulan depan 400 ribu," kata Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya