Harga Emas Naik Lagi usai AS Cetak Rekor Penambahan Kasus Covid-19

Harga emas melonjak pada hari Jumat, bersiap untuk kenaikan mingguan keenam berturut-turut.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jul 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak pada hari Jumat, bersiap untuk kenaikan mingguan keenam berturut-turut. Kenaikan dipengaruhi rekor dalam infeksi virus corona di Amerika Serikat memicu ketidakpastian tentang pemulihan ekonomi.

Harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1,809.86 per ounce dan telah naik 0,6 persen minggu ini. Emas berjangka AS naik 0,7 persen pada USD 1,811,90 per ounce.

"Suku bunga riil negatif, menggelembungkan neraca bank sentral, dolar AS yang lebih lemah dan kasus COVID-19 yang terus meningkat meningkatkan daya tarik safe-haven," kata ahli strategi komoditas ANZ Soni Kumari seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (18/7/2020).

"Sekarang, meningkatnya ketegangan antara AS dan China adalah sentimen lain untuk pasar," tambah dia.

Pengaruh lain emas adalah Amerika Serikat memecahkan rekor hariannya untuk infeksi virus corona. Ini mendorong beberapa negara untuk memberlakukan penguncian sebagian. Sementara jumlah kasus global mencapai 13,89 juta.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ketegangan AS-China

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Lebih lanjut meningkatnya ketegangan politik, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk melarang perjalanan ke negara itu oleh semua anggota Partai Komunis China.

Indeks dolar turun 0,3 persen terhadap para pesaingnya.

Kenaikan tajam dalam paket stimulus global untuk melindungi ekonomi dari dampak pandemi virus corona telah mendorong harga emas 19,3 persen lebih tinggi sepanjang tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya