Liputan6.com, Jakarta - Doni Primanto Joewono akan dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2020-2025 pada Selasa ini. Upacara pengucapan sumpah jabatan akan dilakukan di hadapan Ketua Mahkamah Agung pada pukul 10.00 WIB hari ini.
Doni terpilih untuk menggantikan Erwin Rijanto, yang masa jabatannya sebagai Deputi Gubernur BI telah berakhir pada Juni 2020. Doni terpilih sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia setelah mengalahkan dua pesaingnya, Juda Agung dan Aida S Budiman dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI pada 7-8 Juli 2020.
Komisi XI menetapkan Doni sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih dalam rapat internal pengambilan keputusan, Senin 13 Juli 2020. "Doni P Joewono dipilih secara aklamasi dan musyawarah mufakat," kata anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno, seperti dikutip Selasa (11/8/2020).
Advertisement
Wakil Ketua Komisi XI DPR Eriko Sotarduga menyampaikan, pengangkatan Doni tersebut telah disepakati oleh 54 anggota dewan Komisi XI ataupun perwakilannya.
"Diambil kesepakatan dan diputuskan, dari 54 orang yang diwakili hadir di komisi XI, masing partai disepakati dan musyawarah, terpilihlah Doni P Joewono. Itu yang sepakati. Kami ucapkan selamat kepada Doni P Joewono," kata Eriko.
Adapun Doni Primanto Joewono merupakan calon terakhir yang menjalani fit and proper test di Komisi XI pada Rabu, 8 Juli 2020. Setelah ditetapkan sebagai pemenang pada 13 Juli, DPR resmi mengangkat Doni sebagai Deputi Gubernur BI terpilih dalam Rapat Paripurna ke-19 di Jakarta, Kamis 16 Juli 2020.
Sebelumnya, Doni merupakan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Indonesia. Salah satu kunci kesuksesan Doni meraih tahta barunya yakni dengan berkampanye seputar pemulihan ekonomi melalui digitalisasi pada saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI.
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Visi Misi
Menurut Doni, salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yakni dengan berfokus pada pemanfaatan digitalisasi yang saat ini telah dilakukan.
Sebagai contoh, ia menyatakan elektronifikasi pemberian bantuan sosial (bansos) akan mempermudah masa pemulihan ekonomi dalam situasi krisis seperti yang terjadi saat ini.
"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos sangat efektif. Apalagi dalam kondisi Covid-19, ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," tuturnya.
Selain itu, Doni juga bakal mengoptimalkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk memanfaatkan perkembangan digital. Dia menganggap BSPI 2025 memiliki titik keseimbangan dalam upaya mengoptimalkan peluang inovasi digital.
"Titik keseimbangan diperlukan supaya bisa mengoptimalkan peluang yang diusung oleh inovasi digital dan upaya memitigasi risiko. Bank Indonesia harus terus menerus mendorong Blueprint Sistem Pembayaran," ujar Doni.
Advertisement