Doni P Joewono Terpilih Jadi Deputi Gubernur BI Gantikan Erwin Rijanto

Komisi XI DPR RI menetapkan Doni P Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih periode 2020-2025.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jul 2020, 15:35 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 15:34 WIB
Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi XI DPR RI resmi menetapkan Doni Primanto Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih untuk menggantikan posisi Erwin Rijanto. Doni menang bersaing dari dua calon lainnya, yakni Juda Agung dan Aida S Budiman.

"Doni P Joewono dipilih secara aklamasi dan musyawarah mufakat," kata anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno, Senin (13/7/2020).

Dengan keputusan ini, Doni akan berstatus sebagai Deputi Gubernur BI selama 5 tahun mendatang, yakni untuk periode 2020-2025.

Adapun Doni Primanto Joewono merupakan calon terakhir yang menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI pada Rabu (8/7/2020) kemarin.

Sebelumnya, ia merupakan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) BI. Dalam pemaparannya, Doni menekankan fokus pada pemulihan ekonomi melalui digitalisasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Digitalisasi

Menurut dia, salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yakni dengan berfokus pada pemanfaatan digitalisasi yang saat ini telah dilakukan.

Sebagai contoh, ia menyatakan elektronifikasi pemberian bantuan sosial (bansos) akan mempermudah masa pemulihan ekonomi dalam situasi krisis seperti yang terjadi saat ini.

"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos sangat efektif. Apalagi dalam kondisi Covid-19, ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," tuturnya.

Selain itu, Doni juga bakal mengoptimalkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk memanfaatkan perkembangan digital. Dia menganggap BSPI 2025 memiliki titik keseimbangan dalam upaya mengoptimalkan peluang inovasi digital.

"Titik keseimbangan diperlukan supaya bisa mengoptimalkan peluang yang diusung oleh inovasi digital dan upaya memitigasi risiko. Bank Indonesia harus terus menerus mendorong Blueprint Sistem Pembayaran," ujar Doni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya