Ridwan Kamil: Kita Hadapi Resesi Ekonomi Sama-Sama

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat demi terhindar dari resesi ekonomi

oleh Arie Nugraha diperbarui 02 Sep 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 11:00 WIB
Ridwan Kam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada pers usai mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 menjadi penentu agar terhindar dari jurang resesi atau malah sebaliknya.

Pasalnya pada kuartal II-2020, perekonomian Jabar terpuruk setelah mengalami kontraksi minus 5,98 persen karena pandemi COVID-19. Namun Ridwan Kamil memiliki pendapat lain, otoritasnya memutuskan akan fokus mendorong daya beli masyarakat.

“Saya pribadi memaknai resesi sebagai sebuah statistik yang harus kita waspadai. Tapi, tidak mengubah semangat kita untuk terus mencoba berupaya menaikkan produktivitas,” ujar Ridwan dalam keterangan resminya, Rabu (2/9/2020).

Alasannya sebut Ridwan Kamil, terjadi atau tidaknya resesi seluruh pekerjaan pemerintahan tidak berubah. Otoritasnya akan terus mencari berbagai upaya meningkatkan produktivitas.

Salah satu carannya yaitu mendorong daya beli masyarakat. Maka, siasat pemerintah yang akan dilakukan yaitu bantuan tunai bagi pekerja dan bantuan bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan didorong.

“Harapannya mudah-mudahan tinggal satu bulan untuk caturwulan (kuartal) ketiga ini tidak ada resesi. Tapi kalaupun ada, kita hadapi sama-sama dan hasil prediksi semoga benar, di akhir tahun kita bisa positif,” ucap Ridwan.

Ridwan berharap Jabar terhindar dari resesi. Jika ekonomi Jabar mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal III-2020, Ridwan optimis pertumbuhan ekonomi Jabar pada kuartal IV-2020 kembali positif.

Ridwan menjelaskan proyek pemerintahan yang berjalan di akhir tahun dan belanja pemerintah dapat mendongkrak ekonomi Jabar. Selain itu, harapan tren positif perekonomian Jabar ada di Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang ditargetkan bakal beroperasi pada November 2020.

“Kemudian di Jawa Barat juga investasi terus mengalir, salah satunya Oktober ada groundbreaking Rebana. Kota Baru pada Oktober akan dimulai, satu dari sekian Kota Baru di Rebana. Kemudian pada November ada peresmian Pelabuhan Patimban,” ungkap Ridwan Kamil.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Belanja Pemerintah

20151118-Gedung-Sate
Gedung Sate (oier.upi.edu)

Ridwan mengatakan belanja pemerintah dan pembayaran proyek sebagian besar terjadi di akhir tahun. Sehingga dirinya emnyimpulkan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun di Jabar diprediksi akan terjadi peningkatan.

Selain itu, Ridwanmeminta industri di Jabar untuk meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam menerapkan protokol kesehatan, baik di tempat kerja maupun setelah pulang ke rumah. Ridwan menduga awal kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kawasan industri terjadi karena mobilitas atau aktivitas pekerja sepulang bekerja.

"Jadi, saya titip tolong diingatkan para pekerja di industri, pabrik, di tempat masing-masing agar protokol kesehatan tidak hanya diterapkan di tempat kerja. Tapi juga diterapkan di tempat bermukim atau tempat tinggal,” tukas Ridwan.

Usai melakukan pelacakan dan lokalisir adanya klaster baru di industri, Ridwan menyebutkan pola paparannya bukan di tempat industrinya. Tetapi lebih ke tempat bermukim karyawan yang terpapar COVID-19.

Ridwan mengaku telah memberikan edukasi dan tes akan dilakukan secara masif lokasi pemukiman tersebut. Jika protokol kesehatan diterapkan dengan ketat kata Ridwan, pengendalian COVID-19 dapat berjalan beriringan dengan kegiatan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya