Meski Melemah, Rupiah Punya Peluang Menguat Akhir Pekan Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan akhir ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Sep 2020, 10:13 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 10:11 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan akhir ini. Meski demikian, rupiah punya peluang untuk menguat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.891 per dolar AS, tak banyak berubah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.890 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah tertekan ke 14.900 per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 10.10 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.891 per dolar AS hingga 14.908 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,46 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.951 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.949 per dolar AS.

"Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang pagi ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/9/2020).

Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut.

Menurut Ariston, hal itu bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dolar AS.

Dari AS, berita terbaru menyebutkan Partai Demokrat bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar 2,4 triliun dolar AS untuk dinegosiasikan dengan rivalnya.

"Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif, karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi karena kondisi pandemi masih berlangsung," ujar Ariston.

 


Prediksi

Jangan dulu senang, Rupiah Masih Harus Tetap Waspada
Kurs rupiah yang sejak Rabu lalu menguat drastis, tak bisa menjadi alasan buatmu untuk tetap tenang.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.

Pada Kamis (24/9) kemarin rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp14.890 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.815 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya