Menteri PANRB Perintahkan Seluruh Instansi Bentuk Crisis Center Covid-19

Tim Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) ini memiliki 5 peran.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Sep 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 11:15 WIB
Penutupan Kantor Kecamatan Kelapa Gading
Ondel-ondel mengenakan masker terpajang di depan Kantor Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (21/9/2020). Kantor Kecamatan Kelapa Gading ditutup sementara selama 3 hari hingga Rabu (23/9) mendatang, pasca meninggalnya Camat Kelapa Gading, M Harmawan akibat COVID-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19 di lingkungan perkantoran, setiap instansi pemerintah diimbau untuk memperkuat Tim Penanganan Covid-19 sebagai pusat penanganan krisis (crisis center) Covid-19.

Hal ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 69/2020 tanggal 24 September 2020 tentang Penguatan Peran Tim Penanganan Covid-19 Sebagai Pusat Krisis (Crisis Center) di Lingkungan Perkantoran Instansi Pemerintah.

Mengutip SE Menteri PANRB 69/2020 tersebut, Jumat (25/9/2020), Tim Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) ini memiliki 5 peran. Pertama, memastikan pelaksanaan panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di perkantoran instansi pemerintah agar sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Kedua, memastikan lingkungan kerja yang aman Covid-19 dan produktif melalui berbagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja.

Selanjutnya, Tim Penanganan Covid-19 wajib memantau dan mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait dengan penangangan virus corona. Keempat, berkoordinasi dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat dalam upaya pencegahan penularan pandemi.

Terakhir, menyediakan pusat panggilan (call center) 24 jam untuk mempercepat penanganan kasus PNS dan keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19, probable, suspek, dan memiliki riwayat kontak erat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tindakan

Penutupan Kantor Kecamatan Kelapa Gading
Petugas berada di depan Kantor Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (21/9/2020). Kantor Kecamatan Kelapa Gading ditutup sementara selama 3 hari hingga Rabu (23/9) mendatang, pasca meninggalnya Camat Kelapa Gading, M Harmawan akibat COVID-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Jika terdapat pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19, Tim Penanganan Covid-19 harus cepat melakukan beberapa tindakan. Antara lain melaporkan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah setempat.

Usai melaporkan, mereka harus segera menyampaikan informasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kepada seluruh PNS secara terbuka untuk memaksimalkan penelusuran riwayat kontak erat.

Tim Penanganan Covid-19 juga harus melakukan penelusuran riwayat kontak erat pegawai ASN yang terkonfirmasi positif dan memastikan pemeriksaan virus corona terhadap para pegawai tersebut. Selanjutnya, tim segera melakukan disinfeksi di lingkungan kantor.

Kemudian, Tim Penanganan Covid-19 memberikan rekomendasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atas pelaksanaan kegiatan operasional kantor sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Di samping itu, pemberian rekomendasi tersebut sebagai upaya penegakan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan di lingkungan kantor.

Tim Penanganan Covid-19 juga diharapkan melaporkan secara berkala pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di instansi masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya