Obat Covid-19 Kalbe Farma Sesuai Standar WHO dan Telah Dapat Izin BPOM

Kalbe Farma resmi menjual obat terapi pasien Covid-19 berjenis remdesivir generik di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2020, 14:10 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 14:10 WIB
Lindungi Pasien saat Berobat, Karyawan dan Tenaga Medis Jalani Tes Serologi Covid-19
Petugas medis menjalani Tes serologi COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab merupakan tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) atau Kalbe resmi menjual obat terapi pasien Covid-19 berjenis remdesivir generik di Indonesia. Obat dengan merek Covifor tersebut dibanderol Rp 3 juta per dosis.

"Mulai hari ini barang sudah siap. Remdesivir sudah siap di distribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia," ujar President Director Kalbe, Vidjongtius dalam Press Conference Peluncuran Obat Antivirus Covivor (Remdesivir) di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit (RS) Persahabatan Dr. Erlina Burhan menyambut baik atas kehadiran obat terapi pasien Covid-19 berjenis remdesivir generik itu. Terlebih remdesivir telah dinyatakan aman oleh badan kesehatan dunia atau WHO untuk pengobatan pasien Covid-19.

"Saya menyambut gembira. Karena sudah masuk standar aman oleh WHO. Tapi ketersediaannya masih jarang," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Erlina mengatakan, cara kerja remdesivir efektif untuk menghambat replikasi virus Covid-19 di dalam tubuh manusia. Sehingga mencegah kerusakan organ tubuh lebih lanjut.

"Cara kerjanya adalah remdesivir ini menghambat replikasi virus. Jadi mudah-mudahan kalau masuk remdesivir, replikasi virus ini akan dihambat. Sehingga tidak terjadi keparahan yang lebih lanjut. Kemudian sistem imun kita akan bisa mengendalikannya," jelas dia.

Erlina menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan izin edar obat covid-19 yang di distribusikan oleh Kalbe tersebut. "Khususnya untuk emergency use authorization (EUA) atau penggunaan darurat medis," imbuh dia.

Ketentuannya, digunakan pada pasien positif Covid-19 berusia 12 tahun ke atas, berat badan 40 kilogram (kg) ke atas, dan pasien bergejala berat yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Luhut Minta Perusahaan Farmasi Nasional Percepat Produksi Obat Covid-19

(Foto:Dok Unair)
Tim Unair temukan obat COVID-19 (Foto: Dok Unair Surabaya)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan meminta agar perusahaan farmasi nasional mempercepat produksi obat Covid-19. Salah satu yang diminta untuk segera diproduksi adalah obat remdesivir.

“Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” kata Luhut dalam rapat koordinasi penyediaan obat covid-19 di Jakarta, Minggu (27/9/2020). 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri kesehatan Terawan, mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi remdesivir dalam negeri.

“Saya backup untuk kebutuhan obat apapun pasti akan kami dukung karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan bersama dengan BPOM kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” kata Terawan.

Menanggapi hal tersebut, Menko Luhut meminta agar demi kepentingan nasional, Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi obat covid-19 secara nasional dapat segera dilakukan. “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” tegas Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya