Jaringan Transmisi Topoyo-Pasangkayu Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Ibu Kota Baru

PLN berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) Topoyo-Pasangkayu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Okt 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 19:45 WIB
Jaringan Transmisi Topoyo-Pasangkayu.
Jaringan Transmisi Topoyo-Pasangkayu. (Dok. PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PLN berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) Topoyo – Pasangkayu yang terbentang dari Gardu Induk (GI) di Kabupaten Pasangkayu sampai GI Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah.

Kehadiran transmisi ini membuat Sulawesi Barat sebagai salah satu provinsi penopang ibu kota baru kini telah mendapatkan listrik lebih andal.

Pemberian tegangan perdana telah berhasil dilaksanakan terhadap gardu induk 150 kV Topoyo dengan kapasitas trafo 30 Mega Volt Ampere (MVA) serta jaringan transmisi yang memiliki panjang 252,77 kilometer sirkuit (kms) dengan total tower sebanyak 376 menara.

"Puji syukur berkat dukungan, doa dan restu kita semua, pemberian tegangan perdana pada pekerjaan Jaringan Transmission Line 150 kV Topoyo – Pasangkayu telah berhasil dilaksanakan pada Sabtu, 03 Oktober 2020 jam 11.09 WITA . Transmisi ini akan meningkatkan keandalan kelistrikan di Provinsi Sulawesi Barat sebagai Provinsi penyangga ibu kota baru," tutur General Manager PLN Unit Induk Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel), I Putu Riasa.

Beroperasinya trafo 30 MVA pada Gardu Induk 150kV Topoyo dapat mengaliri lebih dari 18.462 pelanggan baru. Kehadiran GI ini juga di harapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Barat.

Selain itu, Riasa juga memohon dukungan, doa dan restu untuk pembangunan transmisi line 150 kV Mamuju – Topoyo yang merupakan tahap kedua dari pekerjaan interkoneksi Sulbar – Sulteng.

Saat ini progres pekerjaan Transmisi Line 150kV Mamuju – Topoyo telah mencapai 90 persen. Harapanya, pekerjaan ini dapat rampung pada akhir tahun 2020.

“Semoga target yang kami tetapkan dapat tercapai tanpa ada tantangan tambahaan baik teknis dan sosial,” tutup Riasa.

Selain merupakan salah satu pembangunan prioritas PLN, pembangunan Interkoneksi Sulbar - Sulteng juga termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Guna menopang kebutuhan listrik bagi potensi investasi yang berlimpah di wilayah penyangga Ibu Kota Baru, PLN senantiasa mengerahkan seluruh daya serta upaya yang dimiliki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jaringan Transmisi di Sulsel Rampung, PLN Hemat Rp 225 Miliar per Tahun

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara Kini Tersambung Tol Listrik
Pengoperasian jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) ini seiring dengan penyelesaian pembangunan 1.265 menara jaringan transmisi. (Dok: Humas PLN)

PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan pembangunan dan mengoperasikan jaringan transmisi bertegangan 150 kV yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan Tanjung Bunga di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pemberian tegangan perdana telah berhasil dilaksanakan terhadap jaringan yang memiliki 178 menara dengan lintasan sepanjang 118 kilo meter sirkuit (kms) tersebut.

"Jaringan Transmisi bertegangan 150 kkV Punagaya-Tanjung Bunga telah berhasil diberikan tegangan dan telah beroperasi pada Sabtu, 12 September 2020 pukul 17.09 WITA. Dengan ini, sistem kelistrikan Sulawesi Selatan sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI) semakin andal dan kian siap menopang pertumbuhan investasi," tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel), I Putu Riasa," Sabtu (12/9/2020).

Beroperasinya jaringan transmisi ini membuat PLN memiliki potensi penghematan mencapai Rp 225 iliar (M) per tahun atau Rp 18,81 miliar per bulan.

"Transmisi ini mampu menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) sebesar Rp 22,91 per kilo Watt hour (kWh) dan susut transmisi setara dengan 38.806.800 kWh," jelas Riasa.

Dalam kesempatan yang sama, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana mengungkapkan, saat ini evakuasi daya dari pembangkit di Punagaya telah disalurkan oleh 2 (dua) jalur jaringan transmisi 150 kV, sehingga akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan.

"Melalui beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari Pembangkit Punagaya di Jeneponto dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan serta Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia," ujar Husni. 

PLN Pastikan Pasokan Listrik Tetap Lancar saat PSBB

(Foto: Dok PT PLN)
PLN operasikan transmisi listrik Brastagi-Kutacane dan Seputih Banyak-Menggala (Foto: Dok PT PLN)

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta kembali dilakukan. Rencananya, PSBB akan efektif pada Senin, 14 September 2020. Untuk mematikan pasokan listrik tak terganggu selama PSBB, sebanyak 2.371 personil PLN yang bertugas di unit-unit kritikal tetap akan bekerja di unit kerjanya masing-masing.

Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. Dimana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi dan semua petugas diwajibkan memenuhi protocol Covid - 19. Adapun unit kritikal yang dimaksud seperti pembangkit, transmisi, Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik.

“Dalam kondisi PSBB dimana masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, tentu kehadiran listrik sangat penting agar masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di rumah,” tutur Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Kamis (10/9/2020).

PLN juga telah melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit rujukan di DKI Jakarta. Adapun Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan PLN antara lain memastikan pasokan listrik berasal dari dua sumber. Sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan, maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan Covid-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu listrik yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” imbuh Agung.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya