Cerita Menteri Edhy Tolak Pakai Ventilator Saat Perawatan Covid-19

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah mulai kembali beraktivitas.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 10:30 WIB
Kunjungan
Menteri Keluatan dan Perikan Edhy Prabowo bersama Gubernur Maluku Murad Ismail, saat mengunjungi tempat budidaya ikan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Minggu 30 Agustus 2020

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah mulai kembali beraktivitas. Melalui laman instagram miliknya, Edhy berbagi cerita mengenai pengalamannya saat berjuang menghadapi covid-19.

Menteri Edhy dinyatakan positif covid-19 pada 3 September 2020 setelah kunjungan kerja beruntun di wilayah timur Indonesia. Hingga akhirnya ia dirujuk ke Rumah Sakit Polri.

Selama 7 hari di sana, ia mulai batuk-batuk. Kemudian setelah infus dilepas, ia mulai demam tinggi dan bernapas kurang enak hingga akhirnya harus dipindahkan ke RSPAD Gatot Soebroto.

“Akhirnya saya tujuh hari di RS Polri diminta pindah untuk ke RSPAD dengan alasan lebih dekat diawasi," tutur dia dalam video yang dilansir, Senin (12/10/2020).

Saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Edhy sempat dibawa ke ruang ICU. Meski merasa belum ada kondisi yang memburuk, menteri Edhy yakin bahwa dokter memiliki pertimbangan tertentu soal dipindahkannya ia ke ruang rawat tersebut.

"Dokter paru memerintahkan kami dipindah ke ICU, padahal saya belum merasa (ada perburukan). Cuma saya percaya dokter punya alasan agar lebih intensif," ucapnya.

Menteri Edhy lalu diminta untuk menggunakan ventilator karena mempertimbangkan kondisinya saat itu, namun ia menolak. Edhy beralasan bahwa ia masih mampu bernapas dan belum memerlukan ventilator. Ia pun menandatangani perjanjian untuk tak memakai alat tersebut.

"Saya ditawarkan ventilator dan saya tolak. Karena saya merasa saya belum perlu. Logika saya mengatakan saya bisa hadapi sendiri, saya masih sadar. Karena (kalau pakai) ventilator harus dipingsankan lebih dulu. Saya enggak nyaman kalau pingsan, saya enggak bisa melawan, enggak bisa memotivasi diri saya," kata dia.

"Disini saya mau latihan. Di sinilah saya menandatangani untuk tak pakai ventilator sehingga sampai hari ini saya bisa bicara sama saudara-saudara," sambung Edhy.

Meski sudah sembuh, ia mengaku kondisinya belum stabil seperti sediakala. Misalnya saja ia masih harus latihan bernapas karena paru-parunya masih belum begitu normal.

"Paru-paru saya dalam posisi belum begitu normal, sehingga jalan agak lama terengah-engah, naik tangga terengah-engah. Tapi kata dokter ini adalah proses penyembuhan. Jadi jangan khawatir," ungkap Menteri Edhy.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pulih dari Covid-19, Menteri KKP Edhy Prabowo Langsung Tangkap 2 Kapal Asing

Naksir Arsitektur Pendopo, Menteri Edhy Prabowo Tertarik Bikin Acara di Banyuwangi 
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo, melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi selama dua hari menyempatkan diri singgah di pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo beberapa waktu lalu sempat dikabarkan positif Covid-19. Dirinya harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama beberapa hari.

Saat ini Menteri Edhy Prabowo sudah tampak pulih. Beliau hadir dalam konferensi pers virtual terkait penangkapan 2 kapal asing ilegal di Samudera Pasifik pada Selasa, 6 Oktober 2020.

Dengan memakai masker putih dan mengenakan baju resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Edhy mengucapkan apresiasi atas keberhasilan Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dalam menangkap 2 kapal ilegal fishing tersebut.

"Meski kita menghadapi covid, saya tahu Anda tidak pernah surut menjaga laut Indonesia. Saya juga ingin berpesan untuk tetap menjaga kesehatan dan melaksanakan kontrol kesehatan, seperti dengan melangsungkan konferensi pers virtual untuk mencegah covid," kata Menteri Edhy, Selasa (6/10/2020).

Dijelaskannya, kedua kapal ilegal tersebut berbendera Filipina dan ditangkap oleh Kapal Pengawas Orca 04 di WPP 717 Samudera Pasifik pada Kamis, 1 Oktober 2020.

"Kita berhasil menangkap 2 kapal asing, dan ini terjadi di tempat yamg selama ini belum pernah kita tangkap, WPP 717 Samudera Pasifik. Ini penangkapan pertama sejak saya jadi Menteri (Kelautan dan Perikanan)," ungkap dia.

Adapun salah satu kapal yang ditangkap merupakan kapal dengan alat tangkap pukat cincin (purse seine) dengan ukuran cukup besar 105,9 GT. Kapal tersebut diawaki 18 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Filipina.

Satu kapal lainnya merupakan jenis kapal lampu berukuran 20,62 GT dengan jumlah awak 3 orang yang juga berasal dari Filipina.

Lebih lanjut, Menteri Edhy mengungkapkan, penangkapan ini membuktikan jika pelaku ilegal fishing tidak mengenal waktu, karena mereka terus saja melakukan aksinya dan bahkan menjadikan pandemi Covid-19 sebagai peluang.

"Oleh karena itu penting bagi kita semua untuk tetap waspada, dan tetap meningkatkan pengawasan di laut," imbuh Menteri Edhy Prabowo.

Dikabarkan Positif Covid-19, Menteri KKP Edhy Prabowo Berangsur Pulih

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Tira/Liputan6.com)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Tira/Liputan6.com)

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo beberapa waktu lalu sempat dikabarkan positif Covid-19. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama beberapa hari.

Lama tak terdengar kabarnya, bagaimana kondisi Menteri Edhy saat ini?

Karo Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agung Tri Prasetyo mengabarkan, Edhy Prabowo saat ini telah pulih, sehingga sudah tidak menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.

"Beliau sehat, sudah berkegiatan di rumah. Sudah pulang (dari RSPAD) dari minggu lalu. Doakan semoga beliau bisa berkegiatan lagi dengan baik," ujar Agung dalam sambungan telepon kepada Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).

Meski Menteri Edhy telah sembuh, virus corona rupanya belum bosan menyebar di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Agung mengatakan, dua pejabat eselon I instansi ikut terdampak positif Covid-19, salah satunya Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto.

"Kami dapat informasi dari Satgas Covid-19 KKP, Dirjen Perikanan Budidaya (positif corona). Tapi dia statusnya OTG, jadi sedang isolasi mandiri," kata Karo Humas KKP Agung.

Selain itu, ia menyampaikan, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti juga turut terpapar Covid-19.

"Benar, Dirjen PDSPKP Bu Artati sudah terdampak sejak 8 September (2020). Setelah dilakukan berbagai tes dia masih terindikasi positif. Jadi sekarang masih dirawat," ujar dia.

Menurut catatan Satgas Covid-19 di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agung mengatakan, ada beberapa pegawai di instansi tersebut yang diduga positif corona, namun ia belum bisa menyampaikan berapa jumlah pastinya. Mereka yang terdampak saat ini tengah menjalani perawatan di berbagai tempat.

"Kami kan ada Satgas Covid-19 KKP. Beberapa pegawai juga ada yang kena. Ada yang menjalani isolasi mandiri, dirawat di Wisma Atlet (Jakarta), masuk rumah sakit lain," tutur Agung. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya