Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menekankan godaan terbesar saat menjadi Aparatur Negeri Sipil (ASN) atau PNS adalah uang.
Menurut dia, tak sedikit banyak pejabat yang tergoda dan akhirnya tergelincir akibat menyalahgunakan uang masyarakat.
"Uang adalah godaan yang besar. Dia bisa menjadi sarana untuk kita mencapai tujuan. Dia juga bisa jadi godaan nyata dan banyak cerita dunia orang tergelincir karena godaan uang, sangat banyak sekali," kata Sri Mulyani saat memberikan arahan dalam Wisuda Akbar Politeknik Keuangan Negara STAN, Rabu (14/10).
Advertisement
Dia pun berharap, para lulusan PKN STAN yang akan menjadi pekerja ASN memiliki integritas tinggi. Sehingga, mampu berpikir bahwasanya uang yang dikelola tersebut milik masyarakat, bangsa negara, bukan berasal dari nenek moyang.
"Jadi kalau kalian punya tekad, jaga integritas itu. Simpanlah dalam pikiran dan hati kalian. Tekad itu disimpan dan dipelihara," kata dia.
"Kalau kalian makhluk beragama dan pasti berdoa ingatkan diri kalian sendiri. Ya Allah ya Tuhan, jagalah hati dan pikiran saya untuk tetap tidak tergoda kepada uang karana kalian bekerja di bidang keuangan negara," sambungnya.
Bendahara Negara itu menegaskan, integritas itu menjadi sesuatau yang tidak boleh diperjualbelikan. Oleh sebab itu, sesuatu yang menggambarkan karaekter seseorang. "Kalau kalian jual integritas Anda kalian tidak lagi berharga meskipun menghadapi kemungkinan diberikan uang sogokan," tandas dia.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sri Mulyani Kembali Jadi Menteri Keuangan Terbaik di Asia Timur dan Pasifik
Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati meraih penghargaan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific tahun 2020 oleh Majalah Global Markets.
Ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh Menkeu dari majalah yang sama, setelah terakhir di tahun 2018 memperoleh penghargaan serupa.
Menurut Majalah Global Markets, Sri Mulyani layak mendapatkan penghargaan tersebut atas prestasinya dalam menangani pandemi Covid–19 di Indonesia. Majalah Global Markets menilai komitmen memberikan stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, penjaminan pinjaman dan subsidi bagi sektor usaha yang terdampak paling besar layak diapresiasi.
Selain itu, keputusan untuk memperlebar defisit melebihi batas maksimum yang di tetapkan dalam undang – undang sebesar 3% dari PDB, yang merupakan langkah yang tidak mudah dilakukan, juga menjadi alasan lain Menkeu memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.
“Gelar ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi Covid–19 di Indonesia,” ujar Menkeu.
Lebih lanjut, Menkeu mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut hendaknya menjadi pemicu perbaikan bagi pengelolaan fiskal.
“Sebab, tantangan Indonesia masih berat dan panjang ke depan. Raihan ini telah menandakan kita sudah on the right track,” kata Sri Mulyani.
Majalah Global Markets adalah majalah berita terkemuka di bidang pasar ekonomi internasional yang 30 tahun terakhir telah menjadi salah satu acuan bagi para pelaku dan institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional. Majalah ini diterbitkan pada saat pertemuan sidang tahunan IMF–World Bank Group.
Advertisement