Kemendag Gandeng Accor Group, BNI, dan Gojek Berdayakan UMKM di Jateng

Kerjasama ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut nyata dari Kemendag dalam melaksanakan arahan Presiden pada 14 Mei 2020 telah mencanangkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Okt 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 16:30 WIB
Mendag Agus Suparmanto Sambangi EMTEK Group
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower Jakarta, Rabu (12/8/2020). Dalam pertemuan Kemendag berharap peran media dan grup besar menyampaikan berita positif kepada publik selama pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dengan Grup Perhotelan Accor, PT BNI (Persero) Tbk, PT. Aplikasi Anak Bangsa (Gojek), dan Pemprov Jawa Tengah.

Kerja sama ini merupakan pemberdayaan UMKM di sektor perdagangan melalui pemanfaatan fasilitas perhotelan dan jasa akomodasi serta pemberian layanan perbankan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut nyata dari Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan arahan Presiden pada tanggal 14 Mei 2020 telah mencanangkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia.

Terutama untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri khususnya produk produk yang dihasilkan oleh UMKM karya anak bangsa.

“Untuk itu pada hari ini akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Jenderal perdagangan dalam negeri Kementerian Perdagangan dengan PT Accor Asia Pacific Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia,” kata Syailendra dalam Penandatanganan MoU dan PKS Pengembangan Pemberdayaan UMKM Sektor Perdagangan di Semarang, Kamis (15/10/2020).

Lanjutnya, nota kesepahaman ini merupakan payung yang menjadi dasar untuk dibuatnya perjanjian kerjasama secara wilayah, antara PT Accor Asia Pacific Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia. Di mana PT accor Asia Pasifik akan menjadi offtaker yang akan membeli produk-produk UMKM yang dibutuhkan dan terkurasi oleh jaringan perhotelan Accor group.

Sedangkan PT Bank Negara Indonesia sebagai lembaga keuangan yang akan memberikan dukungan layanan perbankan, termasuk pembinaan dan peningkatan kapasitas serta permodalan bagi UMKM yang menjadi mitra PT Accor.

Selain itu akan dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Jenderal perdagangan dalam negeri Kementerian Perdagangan dengan asosiasi pengusaha ritel Indonesia atau Aprindo dan PT Bank Negara Indonesia.

“Nota kesepahaman ini merupakan payung yang menjadi dasar untuk dibuatnya perjanjian kerjasama secara wilayah antara Aprindo di daerah dan PT BNI di mana anggota Aprindo akan menjadi offteker yang akan memasarkan produk produk UMKM di seluruh jaringan ritel di seluruh jaringan ritel modern anggota Aprindo,” jelasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

8 Strategi Mendag Genjot Ekspor di Tengah Pandemi

Mendag Agus Suparmanto Sambangi EMTEK Group
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower Jakarta, Rabu (12/8/2020). Dalam pertemuan Kemendag berharap peran media dan grup besar menyampaikan berita positif kepada publik selama pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengaku telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus melakukan terobosan guna meningkatkan ekonomi di tengah masa sulit pandemi Covid-19.

Menurut dia, seluruh dunia tak terkecuali Indonesia saat ini sedang mengalami pelemahan ekonomi akibat dampak krisis pandemi. Namun demikian, Mendag Agus menyatakan, pemerintah akan terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi yang tidak biasa untuk meningkatkan akses pasar dan mengembangkan ekspor non-migas.

"Kementerian Perdagangan akan terus lakukan langkah konkrit dalam meningkatkan kinerja ekspor non-migas guna menghasilkan tren pertumbuhan ekpsor yang positif melalui beberapa strategi," ujarnya dalam acara launching Good Design Indonesia (GDI) 2021 secara virtual, Selasa (6/10/2020).

Agus mengatakan, ia telah menyiapkan 8 strategi untuk mendongkrak ekspor yang sempat lesu selama masa krisis ini. Pertama, fokus pada produk ekspor negara yang akan dituju. Kedua, relaksasi kebijakan ekspor dan impor yang berorientasi ekspor.

"Lalu mempermudah dan mepercepat pelayanan SKA (Surat Keterangan Asal) barang ekspor, termasuk peningkatan fasilitasi perdagangan dalam memproses perizinan ekspor-impor, serta percepatan layanan ekspor-impor dan pengawasan perdagangan melalui national logistic ecosytem," tuturnya.

Strategi keempat, ia melanjutkan, yakni pelatihan bagi calon eksportir baru melalui program pendidikan dan pelatihan ekspor. Kemudian melakukan optimalisasi regulasi dan implementasi e-commerce.

Selanjutnya, meningkatkan trade financing melalui program National Interest Account (NIA) bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bagi eksportir kelas UMKM yang terdampak Covid-19. Serta melakukan peningkatan akses pasar melalui penguatan fasilitasi dan informasi ekspor, promosi ekspor, bisnis matching dan pameran dagang internasional baik secara offline maupuan virtual, hingga penguatan perdagangan di luar negeri.

"Juga peningkatan daya saing dan pengembangan produk ekspor melalui penguatan dan optimalisasi serta implementasi program-program unggulan untuk ekpsor, melalui IDDC (Indonesia Design Development Center)," kata Mendag Agus.

"Ke depan, Kemendag akan terus berkomitmen mendorong pelaku bisnis untuk kembangkan produk. Antara lain melalui pengembangan desain, kemasan, produk di masa pandemi, dan menggali peluang pasar ekspor," sambungnya.

Good Design Indonesia (GDI) 2021 menurutnya juga merupakan suatu bentuk penguatan program Kemendag dalam upaya mengembangkan ekspor, baik dari sisi desain maupun kualitas produk.

"GDI 2021 akan terkotraksi langsung dengan G-Mark Jepang agar nanti semakin banyak produk Indoensia yang berasaing di pasar global. Oleh karena itu kami ajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya pelaku bisnis, produsen, eksportir, desainer, akademisi, siapkan diri dan kerjasama untuk ciptakan produk ekspor yang bernilai dan berkualitas di GDI 2021," tutur Mendag. 

Mendag Klaim Harga Bahan Pangan Turun Selama Pandemi

Mendag dan Mentan Sidak Pasar Senen
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memeriksa cabai saat inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020). Sidak dilakukan untuk memantau harga bahan pokok yang dijual pedagang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Kementerian Perdagangan berkomitmen mendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya, melalui kebijakan strategis bidang ekonomi untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Pimpinan(Rakorpim) Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) yang dilaksanakan di Bintan, Kepulauan Riau pada hari ini, Jumat (25/9).

Rakorpim bertujuan untuk membahas program strategis penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Rakorpim diikuti oleh Komite PC PEN dan para pimpinan kementerian/lembaga terkait.

"Kemendag menyambut baik adanya pertemuan rapat koordinasi tingkat menteri. Saat ini, pemerintah memerlukan pemikiran-pemikiran strategis, khususnya dalam rangka memulihkan perekonomian nasional," ujar Agus melalui siaran pers, Sabtu (26/9/2020).

Dalam paparannya Mendag menyampaikan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada ekonomi global. Perekonomian Indonesia tidak dapat terhindar dari dampak pandemi Covid-19 ini.

Namun demikian, secara kumulatif selama Januari—Agustus 2020 neraca perdagangan masih menunjukansurplus sebesar USD 11,1 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut dihasilkan dari surplus perdagangan nonmigas sebesar USD 15,2 miliar dan defisit migas sebesar USD 4,2 miliar.

Mendag melanjutkan, untuk perdagangan dalam negeri, secara nasional harga rata-rata barang kebutuhan pokok (bapok) relatif stabil dan cenderung turun. Hal ini tergambar dari deflasi yang terjadi pada kelompok makanan. Berdasarkan data BPS, kelompok tersebut mengalami deflasi pada Agustus 2020 dan turut menyumbang deflasi.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok pada 21 September 2020 umumnya relatif stabil dibanding bulan sebelumnya, di antaranya beras medium, minyak goreng, tepung terigu, daging ayam ras, dan cabe rawit merah.

"Bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti beras premium, gula pasir, kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang merah. Untuk pasokan, secara umum stok bapok masih mencukupi dan akan terus dipantau," terang Mendag. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya