Waskita Targetkan Tol KAPB Ruas Palembang-Betung Beroperasi 2023

Waskita Karya telah menyelesaikan konstruksi Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung (KAPB) ruas Kayuagung – Palembang

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Okt 2020, 20:27 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 20:27 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) telah menyelesaikan konstruksi Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung (KAPB) ruas Kayuagung – Palembang STA 0 +000 – 42+500 sepanjang 42,5 KM. Maka pelaksanaan konstruksi jalan tol akan dilanjutkan untuk ruas Palembang – Betung 42+500 – 111+960 dengan total panjang konstruksi 69,46 KM.

President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa sejak awal bulan April 2020, Waskita telah mengoperasikan seksi 1 dari 3 seksi ruas tol ini.

“Yaitu seksi Kayu Agung – Palembang (sampai dengan Jakabaring) dengan Panjang 33,5 km dengan gratis dan merupakan kontribusi Waskita untuk masyarakat Sumsel khususnya dan kami akan menyelesaikan dalam waktu dekat sepanjang 9 km, sehingga terkoneksi dari Kayu Agung sampai Jalan lintas timur. Sehingga panjang total yg akan beroperasi adalah 42.5 km,” kata Destiawan Soewardjono kepda wartawan, Jumat (16/10/2020).

Sementara itu menurut Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto, proyek Tol KAPB ruas Palembang – Betung ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2023 dan diharapkan dengan adanya pembangunan proyek ini dapat mengurangi kemacetan lalu lintas pada jalur lintas timur arah Palembang – Jambi.

“Jalan tol ini dapat memangkas waktu distribusi barang maupun mobilitas kendaraan, bila melewati jalan biasa membutuhkan waktu tempuh 2 sampai 3 jam dengan adanya tol ini menjadi 20 menit saja. Selain itu dengan adanya pembangunan tol ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitar tol,” ucap Bambang Rianto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waskita Karya Peroleh 3 Kontrak Infrastruktur Pengairan Baru Senilai Rp 1 Triliun

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham : WSKT) dipercaya menjadi kontraktor pelaksana pembangunan 3 proyek infrastruktur pengairan. Proyek tersebut yaitu pembangunan Bendungan Way Sekampung paket IV, proyek Bendungan Jragung Paket I, dan Pembangunan Sewerage Jambi B2.

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan total nilai ketiga proyek tersebut mencapai Rp1,08 triliun.

“Kontrak konstruksi untuk Proyek Bendungan Way Sekampung Paket IV sudah ditandatangani, sementara untuk proyek Bendungan Jragung dan Sewerage Jambi sudah diumumkan Waskita sebagai pemenang dan saat ini menunggu masa sanggah,” jelas Shastia kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).

Dengan tambahan 3 proyek pengairan tersebut, saat ini Waskita Karya telah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,6 triliun. Kontrak baru tersebut termasuk beberapa proyek infrastruktur besar lainnya seperti Jalan Tol Ciawi – Sukabumi seksi 3 dan 4, Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4, Jaringan Irigasi Rentang, Perkuatan Pantai DKI Jakarta, dan Modern Rice Milling Plant (MRMP) Subang.

Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Way Sekampung Paket IV dilaksanakan pada 9 September 2020 di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung di Bandar Lampung.

Sebagai kontraktor pelaksana Bendungan Way Sekampung paket IV, lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Waskita Karya mencakup pekerjaan jembatan, leneng dan oprit jembatan, akses jalan baru, pekerjaan dermaga, dan pekerjaan trashboom termasuk penyelenggaran sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).

Saat ini Waskita Karya juga tengah menyelesaikan proyek Bendungan Way Sekampung paket II. Per Akhir Agustus 2020, progress pekerjaan proyek sudah mencapai 92,92 persen dan diproyeksikan untuk selesai pada tahun ini.

Selain Bendungan Way Sekampung, Waskita Karya juga tengah mengerjakan 9 Bendungan lain yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Bendungan Bener, Bendungan Jlantah, Bendungan Karian, Bendungan Tapin, Bendungan Rukoh, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Temef, Bendungan Marga Tiga, dan Bendungan Tiga Dihaji.

“Kami memastikan pengerjaan seluruh proyek bendungan berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dengan mematuhi seluruh protokol Kesehatan," tutup Shastia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya