Demi Bangkit dari Resesi, Pemerintah Tuntaskan Belanja Anggaran di Kuartal IV 2020

Pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan seluruh belanja APBN hingga penghujung 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Nov 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 19:30 WIB
Arif Budimanta, Wakil Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) (Halomoney.co.id)
Arif Budimanta, Wakil Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) (Halomoney.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan seluruh belanja APBN hingga penghujung 2020. Hal ini demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi 2020.

"Arahan Presiden Jokowi yang terus-menerus terhadap para menteri untuk mengefektifkan anggaran terbukti mampu memulihkan perekonomian," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).

Optimisme pun dilontarkannya lantaran belanja pemerintah pada triwulan III 2020 mampu tumbuh 9,76 persen dan memberi kontribusi senilai 9,69 persen terhadap output perekonomian.

Secara total, pemerintah hingga kuartal ketiga 2020 telah membelanjakan anggaran senilai Rp 1.840,9 triliun, setara 67,2 persen dari total belanja negara. Angka ini naik 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019 lalu.

"Pada kuartal keempat, sisa anggaran akan terus disalurkan untuk menstimulasi perekonomian. Kita optimis, pemulihan ekonomi akan berada di trek yang tepat," ungkap dia.

Arif menilai, perekonomian nasional pada triwulan ketiga tahun ini telah mengalami banyak perbaikan dan kemajuan dibandingkan dengan kuartal II 2020.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya berbagai perbaikan di tengah ekonomi yang terkontraksi. Seperti sektor konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2020 yang tercatat secara tahunan tumbuh -4,04 persen.

Sementara dari sektor perdagangan internasional, ekspor mengalami pertumbuhan -10,82 persen dengan laju penurunan impor yang lebih besar yakni -21,86 persen.

"Kita optimis, pemulihan pertumbuhan ekonomi akan berada di trek yang tepat," tukas Arif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Realisasi Serapan Anggaran PEN Terus Meningkat

Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengakui ada beberapa program Perlindungan Sosial yang masih terus diupayakan realisasinya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Realisasi serapan program pemulihan ekonomi nasional meningkat sangat signifikan di penutupan kuartal ketiga. Dari pagu Rp 695,2 triliun, anggaran yang telah terealisasi senilai Rp 318,5 triliun atau sekitar 45,8 persen.

Serapan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia.

“Dari enam program pemerintah, penyerapan di empat program prioritas yang menjadi fokus Satgas PEN naik secara signifikan. Perlindungan Sosial, Dukungan UMKM, Sektoral K/L dan Pemda serta Pembiayaan Korporasi. Realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp 268,49 triliun per 30 September 2020, naik Rp 151,10 triliun dari posisi minggu keempat Juli sebesar Rp 117,39 triliun. Kami berharap sampai akhir tahun 2020 ini, seluruh anggaran dana PEN dapat kita salurkan,” jelas Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin pada acara konferensi pers yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/10/2020) kemarin.

“Pertambahan serapan minggu per minggu yang kita pantau menunjukkan hasil yang sangat signifikan terhadap penyerapan, utamanya empat sektor yang jadi prioritas kita,” ujarnya.

Dijelaskannya lebih lanjut, distribusi anggaran perlindungan sosial telah terserap 77,01 persen atau terealisasi senilai Rp 157,03 triliun dari pagu Rp 203,90 triliun.

Program UMKM telah menyerap 68,72 persen atau Rp 84,85 triliun dari pagu Rp 123,47 triliun. Sektor kementerian, lembaga dan pemda terealisasi 25,08 persen atau Rp 26,61 triliun dari pagu Rp 106,11 triliun. Sementara pembiayaan korporasi akan mulai direalisasikan Oktober ini.

“Seperti arahan Pak Presiden, kesehatan pulih ekonomi bangkit. Jadi program kita perluas agar menimbulkan rasa aman dan berharap ekonomi dapat berputar kembali. Tetapi tentu saja protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan agar roda ekonomi berputar dan kita dapat bangkit kembali,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya