Surplus Neraca Perdagangan Bawa Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 14.055 per Dolar AS

Rupiah ditutup di level Rp14.055 per USD, menguat dari penutupan sebelumnya di level Rp14.105 per USD.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2020, 16:21 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 16:00 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 55 point walaupun pada sesi pagi menguat 75 point kemudian sesi siang menipis ke 40 point dan ditutup di level Rp14.055 per USD, menguat dari penutupan sebelumnya di level Rp14.105 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, faktor internal masih mempengaruhi nilai tukar Rupiah sore ini. Menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Neraca perdagangan Indonesia Oktober 2020 kembali mencatat surplus melanjutkan surplus bulan sebelumnya, yakni mencapai USD 3,61 miliar sementara bulan sebelumnya surplus USD 2,39 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatat surplus USD 17,07 miliar. Artinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit USD 2,12 miliar.

"Membaiknya neraca perdagangan Indonesia, kepercayaan pasar kembali pulih, wajar kalau modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri," ujar Ibrahim dalam ritet harian di Jakarta, Selasa (17/11).

Dikatakan Ibrahim, dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatat surplus USD 17,07 miliar. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit USD 2,12 miliar.

"Hal ini merupakan informasi yang positif dikala Indonesia sudah terkena resesi, namun kerjasama yang baik antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat yang akan memperbaiki fundamental ekonomi," paparnya.

Untuk itu, dia memprediksi Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif pada perdagangan esok hari. Namun, ditutup menguat sebesar 10-70 point di level 14.020-14.090.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Respons Positif Vaksin Covid-19, Rupiah Makin Perkasa

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Menguatan rupiah karena adanya sentimen positif dari kemajuan pengembangan vaksin Covid-19.

Mengutip Bloomberg, Selasa (17/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.052 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke 14.045 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.052 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih melemah 1,29 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.073 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.139 per dolar AS.

Rupiahberpeluang terus menguat seiring pasar yang merespon positif kemajuan pengembangan vaksin COVID-19 dari Moderna Inc.

"Rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan sentimen positif baru dari laporan pengembangan vaksin COVID-19 dari Moderna yang menyebutkan hasil pengujiannya menunjukkan efektifitas yang tinggi sebesar 94,5 persen," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (17/11/2020).

Menurut Ariston, hasil dari Moderna tersebut menambah kepercayaan pasar bahwa vaksin akan segera dirilis dan ekonomi bisa segera pulih. Harga aset-aset berisiko bergerak menguat menanggapi berita itu.

"Selain itu, surplus neraca perdagangan bulan Oktober dan proyeksi pertumbuhan positif ekonomi Indonesia di kuartal keempat oleh BI juga memberikan sentimen positif ke rupiah," ujar Ariston

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Senin (16/11) lalu, rupiah ditutup menguat 60 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.110 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.170 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya