Kementerian BUMN Bakal Bentuk Holding Jasa Survei

Wacana pembentukan holding jasa survei sudah digaungkan sejak 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 13:20 WIB
sucofindo-phk1303112b.jpg
Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin kembali melontarkan rencana Kementerian BUMN untuk membentuk holding perusahaan pelat merah di bidang jasa survei.

Sebelumnya, wacana pembentukan holding ini sudah digaungkan sejak tahun lalu. PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), sebagai induk holding, juga bahkan sempat menargetkan holding ini terbentuk akhir tahun 2019 lalu.

"Kementerian BUMN sudah memutuskan, ini akan dibentuk holding jadi 1 kesatuan dari 3 perusahaan ini dan BKI akan jadi holdingnya, lalu Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia akan bergabung untuk integrasi seluruh kemampuan BUMN di bidang ini," ujar Budi dalam konferensi pers Penyerahan SafeGuard Label PT SI-Bureau Veritas kepada gedung Kementerian BUMN, Kamis (19/11/2020).

Budi menjelaskan, PT Surveyor Indonesia, PT Sucofindo, dan PT Biro Klasifikasi Indonesia ini adalah 3 BUMN yang bergerak di bidang testing, inspection and sertification.

Inti bisnis perusahaan ini ialah pengujian dan inspeksi terhadap segala standar yang dilakukan hampir seluruh lini industri mulai dari makanan, kesehatan, elektronik, processing dan sebagainya.

Diharapkan, holding yang direncanakan pembentukannya ini bakal memperbesar skala bisnis di bidang jasa survey ini. Kendati, Budi sendiri tidak mengatakan secara pasti kapan holding BUMN bidang ini ditargetkan rampung.

"Mudah-mudahan skala yang makin besar ini nantinya membuat kita mampu mengadopsi teknologi dan masuk ke bisnis baru," kata Budi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Holding BUMN Pangan Dukung Ekspansi Areal Penangkapan Ikan

Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin sampaikan program Perlindungan Sosial, Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp204,95 triliun saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pembentukan induk usaha (holding) BUMN pangan sektor perikanan akan mendukung ekspansi areal penangkapan ikan dan membangun fasilitas pendukung oleh BUMN.

Terlebih saat ini, ujar Budi Gunadi Sadikin, fasilitas perikanan dinilai masih terkonsentrasi pada wilayah barat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

“Oleh karena itu, holding BUMN akan memperluas wilayah perikanan dan mengembangkan fasilitas pendukung untuk meningkatkan produksi wilayah Indonesia timur," kata Budi dikutip dari Antara, Jumat (13/11/2020).

Senada, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Imam Paryanto berharap, konsolidasi BUMN pangan bisa meningkatkan peran dan kontribusi BUMN terhadap tujuan kebijakan pemerintah, serta mampu bertransformasi lebih kuat dari sisi aset, dana, proses bisnis dan pemanfaatan aset lahan maupun pabrik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya