Sri Mulyani Siapkan Anggaran Pendidikan Rp 550 Triliun dalam APBN 2021

Kementerian Keuangan akan melakukan transfer khusus sebesar Rp 135 triliun di tahun depan untuk memberikan akses dan mutu layanan pendidikan melalui dana insentif daerah.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Nov 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 17:20 WIB
Melihat Penerapan Sekolah Tatap muka di Tangsel
Guru mengajar secara darling sekaligus tatap muka kepada murid-murid SDIT Nurul Amal, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/11/2020). Proses belajar secara tatap muka atau luring ini merupakan uji coba dengan menggunakan assessment pembatasan jumlah murid. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah menyiapkan anggaran yang besar untuk sektor pendidikan dalam APBN 2021. Nilai anggaran yang disiapkan mencapai Rp 550 triliun.

“Untuk APBN tahun depan, kami tetap menyediakan anggaran yang luar biasa besar untuk bidang pendidikan, lebih dari Rp 550 triliun, di mana Rp 184,5 triliun itu adalah belanja yang dikelola oleh Kemendikbud maupun Kementerian Agama serta Kementerian lembaga lain,” kata Sri Mulyani dalam Pengumuman Seleksi Guru PPPK tahun 2021, Senin (23/11/2020).

Selain itu, pemerintah juga masih ada dana cadangan di bendahara Umum Negara, dimana Kemendikbud memiliki anggaran lebih dari Rp 81,5 triliun dan kementerian agama Rp 55,9 triliun. Dana tersebut disiapkan untuk kegiatan Pendidikan.

Sementara Kementerian dan lembaga lain yang juga melakukan kegiatan pendidikan mereka memiliki anggaran sekitar Rp 23,1 triliun yang dibagi kepada seluruh atau sebagian besar dari Kementerian dan Lembaga.

“Transfer ke daerah sekali lagi juga merupakan anggaran yang terbesar untuk pendidikan. Saya mengikuti Menteri Dikbud untuk melakukan redesigning berbagai cara untuk mentransfer anggaran pendidikan ini sehingga benar-benar bisa di dedikasikan untuk sektor pendidikan,” ujarnya.

Dana tersebut baik untuk guru, peralatan sekolah, maupun untuk berbagai kegiatan belajar mengajar. Selain itu ada Rp 156,6 triliun anggaran yang merupakan transfer untuk gaji pendidik dan non gaji pendidik.

Kementerian Keuangan juga melakukan transfer khusus sebesar Rp 135 triliun tahun depan untuk memberikan akses dan mutu layanan Pendidikan, juga melalui dana insentif daerah dalam rangka untuk mendukung program digitalisasi pendidikan yang dilakukan oleh Mendikbud.

“Kita juga masih punya dana Rp 6 triliun untuk otonomi khusus membantu sarana prasarana jadi anggaran pendidikan begitu besar dan memang disalurkan melalui berbagai Channel dan program ini merupakan suatu tantangan,” jelasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Beasiswa

FOTO: Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Bandung
Siswa SD memkai pelindung wajah saat pembelajaran tatap muka di Sekolah Islam Ibnu Aqil Ibnu Sina, Soreang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Indonesia akan mengizinkan sekolah di zona hijau COVID-19 melakukan pembelajaran tatap muka di bawah protokol kesehatan yang ketat. (Xinhua/Septianjar)

Oleh karena itu peranan dari Kemendikbud menjadi sangat penting karena memang anggaran untuk pendidikan itu mencakup dari mulai beasiswa, baik itu beasiswa untuk murid-murid maupun untuk para mahasiswa mencakup lebih dari 1 juta orang.

Kemudian ada juga program Indonesia Pintar yaitu semacam beasiswa untuk anak-anak murid siswa Indonesia yang mencapai lebih dari 18 juta orang atau murid, dan Pemerintah juga memberikan gaji tunjangan profesi guru untuk non PNS.

“Ada 293 ribu guru di Kemendikbud dan 270 ribu guru di lingkungan Kementerian Agama serta bantuan operasi sekolah Bagi lebih dari 240.000 sekolah di Indonesia,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya