Liputan6.com, Jakarta Lokasi Microsite Exxonmobil hingga akhir tahun 2020 sebanyak 565 yang menyebar di empat provinsi di Pulau Jawa, dengan konsentrasi di Jawa Barat dan Banten. Jumlah itu dihitung berdasarkan data yang dihimpun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).Â
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala BPH M. Fanshurullah Asa menyoroti terkait kurangnya pemerataan pertumbuhan SPBU mini Exxonmobil atau Microsite Exxonmobil di Indonesia.Â
"Bangun juga di luar Pulau Jawa, jangan hanya menumpuk di Jabar dan Banten, seperti yang telah dilakukan Pertamina di 1088 lokasi. Banyak juga lokasi di luar Jawa yang secara tekno ekonomi layak dan menguntungkan," kata Ifan sapaan untuk M. Fanshurullah Asa dalam siaran persnya, (29/12).Â
Advertisement
Lebih lanjut, Fanshurullah juga mengamati bahwa pembangunan microsite kerja sama Exxonmobil dengan Grup Indomobil hampir tidak ada yang melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan UMKM.
Kerja sama pembangunan Microsite Exxonmobil baru sebatas sewa tanah ke masyarakat, tidak seperti skema Pertashop yang hampir semuanya melibatkan BUMDES, UMKM, bahkan dana desa untuk memacu produktivitas.
Selain itu, Fanshurullah Asa beserta Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga meninjau langsung ke salah satu Microsite Exxonmobil di Garut, Jawa Barat pada Sabtu (26/12) yang lokasinya dekat dengan jarak antar SPBU mini.
Satgas mendapati adanya Pertashop dan Mircosite Exxonmobil yang hanya berjarak 50 meter antara satu dengan lainnya, alih-alih 5 km sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Seharusnya 10 km dari SPBU terdekat dan 5 km dari mini SPBU," tegas Ifan. Terkait temuan ini, BPH Migas akan segera memanggil Pertamina dan Exxonmobil untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.
Â
(*)
Â