Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Strategi tersebut akan langsung dijalankan di hari pertama 2021. Salah satu yang akan dijalankan adalah vaksinasi.
"Pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi adalah pelaksanaan vaksinasi itu sendiri," kata Agus dalam diskusi FMB Menjaga Laju Keberlangsungan Industri di Tengah Pandemi, Rabu (30/12/2020).
Baca Juga
Dia menambahkan, selain proses vaksinasi, strategi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021 yakni implementasi daripada Undang-Undang Cipta Kerja. Lalu melanjutkan program pemulihan ekonomi (PEN) yang sudah digencarkan di 2020.
Advertisement
"Selain itu sejumlah strategi lainnya selalu kami siapkan yaitu salah satunya dengan melanjutkan program-program yang ada di komite PEN atau penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Sebagai langkah pemulihan, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan kebijakan untuk pemberdayaan UMKM. Tak hanya itu pemerintah juga melakukan penyusunan daftar prioritas investasi (DPI) serta pembentukan lembaga pengelola investasi atau LPI.
Sedangkan pengungkit pertumbuhan ekonomi lainnya, adalah program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatory B30, program padat Karya. "Dan tentu yang tidak kalah penting program pengembangan ekonomi digital," jelasnya.
Dia menambahkan, optimisme dalam memanfaatkan peluang-peluang pemulihan ekonomi tersebut, tentu didasari dengan strategi pemulihan ekonomi melalui kebijakan dan program yang telah disusun oleh pemerintah. Dengan cara bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pemerintah Sudah Pesan 371 Juta Dosis Vaksin Covid-19 hingga 2022
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan sampai tahun 2022 KC-PEN telah memesan 371 juta vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Vaksin ini nantinya akan disuntikkan kepada 180 juta masyarakat untuk menciptakan kekebalan kelompok.
"Dengan sasaran 180 juta orang yang divaksin, ini memang harus ada cadangan, sehingga jumlahnya 371 juta vaksin," kata Suharso dalam Konferensi Pers Akhir Tahun Kementerian PPN/Bappenas di Bali, pada Senin 28 Desember 2020.
Adapun vaksin yang telah dipesan dan akan tiba di Indonesia tahun 2021 antara lain dari produk Sinovac sebanyak 116 juta vaksin dan Novavax sebanyak 52 juta vaksin. "Jadi confirm dari sinovac dan nova vac ini jadi totalnya 168 juta vaksin," kata Deputi Bidang Ekonomi, Amalia Adininggar Widyasanti.
Selain dua merek itu, ada juga pemerintah juga memesan vaksin di beberapa perusahaan. Antara lain vaksin Viper sebanyak 45 juta, vaksin Covac 12 juta dan Astra Jeneka sebanyak 50 juta vaksin.
"Kalau semua bisa order 3 merek itu 275 juta vaksin yang kita peroleh di tahun 2021," kata Widyasanti.
Sementara itu, untuk tahun 2022 vaksin yang telah dipesan dari Sinovac dan Novavax sebanyak 87 juta vaksin. Sehingga total pengadaan vaksin hingga 2022 sebanyak 371 juta vaksin.
Dia mengatakan vaksin yang dipesan ini akan didistribusikan mulai awal tahun 2021. Pendistribusian vaksin ini dilakukan secara bertahap.
"Beberapa merek sudah dipesan pemerintah dan akan diselenggarakan vaksinasi secara bertahap dan akan dilanjutkan sampai tahun 2022," kata dia mengakhiri.
Advertisement