Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 7,5 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit) di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, diupayakan bisa rampung sebelum 2027. Hal ini dungkapkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Terminal peti kemas kita rencanakan 7,5 juta TEUs kemungkinan 2027, tapi semoga bisa dimajukan karena potensinya luar biasa," ungkap Budi Karya dalam acara Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia pada Kamis (7/1/2021).
Pada fase pertama ini, Pelabuhan Patimban sudah siap melayani peti kemas 3,75 juta TEUs.
Advertisement
Setelah itu pada tahap II, pembangunan Pelabuhan Patimban dijadwalkan pada 2024-2025. Proses pembangunan ini bertujuan untuk memperluas terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif menjadi 5,5 juta TEUs.
Rencana tahap III pembangunan peti kemas Pelabuhan Patimban akan mencapai 7,5 juta TEUs pada 2027.
Selain area pelabuhan, Pelabuhan Patimban dilengkapi juga back up area untuk mendukung operasional pelabuhan.
"Pelabuhan disiapkan untuk memfasilitasi interaksi ekonomi nasional dan internasional, yaitu ekspor impor dan perdagangan antar pulau untuk menghadapi era Indonesia Emas pada 2045," ungkap Budi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kemenhub Tunjuk Konsorsium CTCorp Jadi Operator Pelabuhan Patimban
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan pemenang proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Berdasarkan hasil evaluasi dan kesepakatan negosiasi, Kemenhub telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) Proyek KPBU Pelabuhan Patimban Nomor KP.910/DJPL/2020 pada tanggal 29 Desember 2020 tentang Penetapan Hasil Penunjukkan Langsung Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek KPBU Pelabuhan Patimban.
Setelah itu, dilaksanakan pengumuman oleh Direktorat Jendral Perhubungan Laut selaku Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban bahwa Badan Usaha yang resmi ditunjuk untuk melaksanakan proyek tersebut adalah Konsorsium Patimban.
“Proses dan pengumuman pemenang telah dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018,” demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Selanjutnya, Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya, akan membantuk Badan Usaha Pelaksana dan melaksanakan proyek dengan skema KPBU selama 40 (empat puluh) tahun sejak tanggal operasi tahap 1.
Adapun dalam melaksanakan proyek pengelolaan Pelabuhan Patimban, total nilai biaya modal yang disepakati dalam kerja sama yaitu sekitar Rp 18, 9 triliun dan total nilai biaya operasional sekitar Rp 64,3 triliun.
Sebelumnya, pada 20 Oktober 2020, Kemenhub telah mengumumkan calon operator yang lolos tahap pra kualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, yang dilaksanakan dengan pendampingan bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Dalam proses pemilihan, hanya satu perusahaan yang lolos pra kualifikasi, yaitu Konsorsium Patimban. Sesuai dengan Peraturan Lembaga LKPP No. 29/2018, dalam pengadaan badan usaha melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, proses lelang tetap bisa dilanjutkan meskipun hanya didapatkan satu yang lolos pra kualifikasi.
Selanjutnya dilakukan negosiasi setelah proposal peserta lelang memenuhi persyaratan teknis minimum.
Advertisement