Pelabuhan Patimban Ditargetkan Beroperasi Penuh di Pertengahan 2021

Pengoperasian Pelabuhan Patimban diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian di wilayah sekitar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Des 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 18:00 WIB
Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan, Minggu (20/12/2020). (Foto: Kemenhub)
Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan, Minggu (20/12/2020). (Foto: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat telah diresmikan secara terbatas pada Minggu, 20 Desember 2020. Namun kegiatan operasional pelabuhan tersebut saat ini belum penuh, lantaran peresmian yang dilakukan masih berbentuk soft launching.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R Agus H Purnomo, memproyeksikan Pelabuhan Patimban bisa mulai full operation pada pertengahan 2021.

Pengoperasian penuh dilakukan pasca terminal kontainer di Pelabuhan Patimban yang kini masih dalam tahap pengerjaan siap untuk difungsikan.

"Insya Allah dalam pertengahan 2021 akan mulai kita siapkan untuk container terminal dengan kapasitas sekitar 218 ribu TEUs. Ini yang akan nanti mulai full operation Pelabuhan Patimban," kata Agus dalam sesi teleconference, Rabu (23/12/2020).

Agus berharap, pengoperasian Pelabuhan Patimban dapat menggerakkan roda perekonomian di wilayah sekitar. Khususnya untuk sektor industri otomotif di sekitar Subang, yang bisa mulai memanfaatkan pelabuhan yang sudah siap tersebut.

"Otomatis ekonomi akan mulai berputar. Berpusat awalnya di Patimban, nanti harapannya semakin lama semakin besar," ujar dia.

Pada 20 Desember 2020 lalu, Pelabuhan Patimban melakukan soft launching setelah pembangunan car terminal rampung.

Sejak saat itu, pelabuhan tersebut sudah dapat beroperasi secara terbatas. Pengoperasian perdana Pelabuhan Patimban ditandai dengan dilaksanakannya ekspor kendaraan berupa 140 unit mobil dengan menggunakan Kapal MV Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co Ltd. Ekspor tersebut dilaksanakan dari Pelabuhan Patimban menuju Brunei Darussalam.

Saksikan Video Ini

Pelabuhan Patimban Mainkan Peran Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi

Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan. (Foto: Kemenhub)
Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan. (Foto: Kemenhub)

PT PP (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembangunan salah satu Proyek Starategis Nasional (PSN) Pelabuhan Internasional Patimban Fase 1.

Soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban pun telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, 20 Desember 2020 secara virtual dari Istana Negara di Bogor Jawa Barat.

Sedangkan, acara soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban yang dipusatkan di lokasi proyek dihadiri secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir secara langsung mewakili Pemerintah.

“Perseroan bersama perusahaan konstruksi lainnya merasa bangga dapat menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban Fase 1 tepat waktu. Proyek yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat. Untuk terus mendukung program Pemerintah, Perseroan berharap dapat terus dipercaya dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia,” ujar Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/12/2020).

PTPP ditunjuk untuk mengerjakan 3 paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut. Paket 1, Konstruksi Terminal dimana Peraseroan membentuk Konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 6 triliun.

Kemudian, Paket 3 yaitu Jembatan Penghubungan dimana Perseroan Joint Operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (“WIKA”) dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 524 miilar

Serta Paket 4, yaitu Access Roaddimana Perseroan membentuk Joint Venture bersama Shimizu–BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 1,12 triliun.

Proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini akan menjadi salah satu Pelabuhan terbesar di Indonesia yang disiapkan oleh Pemerintah untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor.

Ke depannya, Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang berlokasi di Jakarta, sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya dan waktu, serta memangkas biaya logistik nasional.

Dengan lokasi yang strategis, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan Jalan Tol dan Jalan Kereta Api serta akan meningkatkan potensi pembangunan 10 (sepuluh) kawasan industri di sepanjang koridor utara Pulau Jawa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa keberadaan Pelabuhan ini harus semakin terkonsolidasi dengan pengembangan industri dan perekonomian lokal, semakin mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, dan memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik dan membuat produk-produk ekspor Indonesia semakin efisien, berdaya saing, dan kompetitif di pasar global.

"Untuk itu saya minta kepada para menteri, gubernur, bupati/wali kota, dan pejabat-pejabat terkait agar bersama-sama pelaku UMKM, koperasi, dan perusahaan-perusahaan swasta untuk memaksimalkan infrastruktur yang sudah kita bangun ini dalam rangka menggairahkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kita," tutur Presiden Joko Widodo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya