Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang berdiri sejak 1901 di Sukabumi Jawa Barat ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Jumat, 8 Januari 2021, harga emas di Pegadaian terpantau turun jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya
Advertisement
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 8 Januari 2021:
Harga Emas Antam
- 0,2 gram = Rp1.965.000
- 3,0 gram = Rp2.921.000
- 5,0 gram = Rp4.832.000
- 10,0 gram = Rp9.607.000
- 25,0 gram = Rp23.884.000
- 50,0 gram = Rp47.686.000
- 100,0 gram = Rp95.289.000
- 250,0 gram = -
- 500,0 gram = -
- 1000,0 gram = -
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram = Rp468.000
- 1,0 gram = Rp935.000
- 2,0 gram = Rp1.869.000
- 3,0 gram = Rp2.803.000
- 5,0 gram = Rp4.671.000
- 10,0 gram = Rp9.341.000
- 25,0 gram = Rp23.351.000
- 50,0 gram = Rp46.702.000
- 100,0 gram = Rp93.403.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp633.000
- 1,0 gram = Rp1.171.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp514.000
- 1,0 gram = Rp963.000
- 2,0 gram = Rp1.910.000
- 5,0 gram = Rp4.720.000
- 10,0 gram = Rp9.388.000
- 25,0 gram = Rp23.424.000
- 50,0 gram = Rp46.752.000
- 100,0 gram = Rp93.465.000
- 250,0 gram = Rp233.592.000
- 500,0 gram = Rp466.634.000
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Saksikan Video Ini
Harga Emas Dunia Tergelincir Dolar AS yang Perkasa
Harga emas tergelincir terbebani Dolar AS yang menguat serta imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi. Meski demikian, kerugian harga emas sedikit tertutupi prediksi jika kucuran stimulus fiskal akan lebih besar di bawah pemerintahan yang dipimpin Demokrat.
Melansir laman CNBC, Jumat (8/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.913,87 per ounce. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 1.913,60.
Harga emas tergelincir sebanyak 2,5 persen usai mencapai level tertinggi sejak 9 November. Itu karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun melonjak di atas 1 persen untuk pertama kalinya sejak Maret.
"Imbal hasil treasury yang lebih tinggi menarik beberapa "uang pelarian dari pasar emas," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Meski sayangnya, penguatan Dolar AS membebani emas.
Indeks dolar rebound dari level terendah multi-tahun, membuat bullion kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Kemenangan Demokrat dalam putaran kedua Senat AS memicu ekspektasi inflasi karena investor menaikkan taruhan akan stimulus fiskal yang lebih banyak. Sementara Kongres AS telah mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
"Kemenangan ganda Demokrat di Georgia meningkatkan ekspektasi dukungan stimulus yang lebih besar dan belanja infrastruktur yang lebih tinggi," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper, menambahkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi yang dihasilkan akan mendukung momentum kenaikan emas.
Di sisi teknis, emas tidak lagi berada di wilayah 'overbought' dan USD 1.965 per ounce adalah level resistensi utama, kata Suki, dengan dukungan jangka pendek di posisi sekitar USD 1.894.
Logam non-imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan dipicu oleh langkah-langkah stimulus yang meluas.
"Akan ada lebih banyak sisi negatif untuk dolar, dan itu juga akan menjadi bullish untuk logam," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Adapun harga perak turun 1 persen menjadi USD 27,02 per ounce. Platinum naik 0,8 persen menjadi USD 1.110,33, dan paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.408,69.
Advertisement