Cegah Pencemaran Danau Toba, Pemerintah Bangun IPAL Parapat Senilai Rp 59 Miliar

Kementerian PUPR tengah membangun jaringan pipa IPAL Parapat yang akan terkoneksi di dua wilayah yaitu Parapat Kabupaten Simalungun dan Ajibata Kabupaten Toba.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Jan 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 19:00 WIB
Kementerian PUPR tengah membangun jaringan pipa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Parapat yang akan terkoneksi di dua wilayah yaitu Parapat Kabupaten Simalungun dan Ajibata Kabupaten Toba. (Dok. Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR tengah membangun jaringan pipa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Parapat yang akan terkoneksi di dua wilayah yaitu Parapat Kabupaten Simalungun dan Ajibata Kabupaten Toba. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jaringan pipa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Parapat yang akan terkoneksi di dua wilayah yaitu Parapat Kabupaten Simalungun dan Ajibata Kabupaten Toba.

Dibangunnya jaringan IPAL tersebut mencegah pencemaran perairan Danau Toba sekaligus untuk mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu dari 5 kawasan Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

“Pembangunan infrastruktur pada setiap DPSP direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih,  pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Pembangunan jaringan IPAL Parapat dikerjakan oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara sejak 2 September 2020 dan rencananya akan selesai 2 September 2021 dengan anggaran sebesar Rp. 59,42 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Ngara (APBN) tahun 2020. Saat ini progresnya mencapai 15 persen. Pekerjaan Proyek jaringan IPAL Parapat dikerjakan oleh kontraktor PT. Hotomo Mandala Perkasa.

Jaringan IPAL Parapat dibangun mulai dari Jalan Sisingamangaraja, Terminal Sosorsaba dan Jalan Anggarajim kemudian masuk ke IPAL Pantai Bebas. Setelah itu IPAL di proses di bantaran area Sijambur Ajibata berdekatan dengan kolam fakultatif, maturasi dan bak pengering lumpur.

Diharapkan dengan dibangunya jaringan IPAL membuat air limbah domestik dari rumah tangga dan perhotelan tidak lagi mencemari Danau Toba. Proyek Jaringan Perpipaan air Limbah terbagi atas dua paket. Paket pertama yaitu pembangunan Perpipaan Air Limbah area wisata dan rehabilitasi pembuatan bak penampungan di Ajibata, Kabupaten Toba.

Jaringan Perpipaan air Limbah sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan perhotelan khususnya di pinggiran Danau Toba, sehingga diharapkan pariwisata Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara semakin diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukung Akses Air Bersih, Proyek IPAL Kota Palembang Dimulai

Limbah Rumah Tangga Penyumbang Terbesar Pencemaran Sungai Musi di Palembang
Groundbreaking IPAL di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

PT PP (Persero) Tbk mulai melaksanakan pembangunan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Palembang. Pembangunan tersebut ditandai dengan dilakukannya prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking ceremony atas pembangunan proyek IPAL Palembang.

PTPP bersama kontraktor asal Australia, yaitu McConnell Dowell yang terbentuk dalam konsorsium menjadi Kontraktor Pelaksana dalam pembangunan proyek ini. Sarana IPAL akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 5,8 hektare yang berlokasi di Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni, Palembang.

Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain pekerjaan penggalian, pemancangan, pembetonan, penimbunan & pemadatan, caisson (area WWPS), dsb.

“Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan, Perseroan telah dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk melaksanakan pembangunan IPAL yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan," kata Direktur Operasi 2 PTPP M. Toha Fauzi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Pembangunan proyek IPAL ini ditargetkan dapat selesai dan beroperasi pada awal tahun 2022 dengan total kapasitas air lebih dari 20.000 debit per hari.

"Kami akan menjaga kepercayaan tersebut dengan terus berkomitmen untuk tetap memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan harapan customer dan menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek ini sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Bapak Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, tidak hanya tepat waktu kami juga akan berupaya untuk menyelesaikan pembangunan tersebut dengan tepat mutu dan tepat biaya," jelas dia.

Pembangunan IPAL ini turut dibiayai dari dana hibah Pemerintah Australia sebesar USD45 Juta sedangkan untuk distribusi utama akan dibiayai oleh APBN serta sambungan rumah akan dibiayai oleh Pemerintah Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.

Pembangunan proyek tersebut bertujuan untuk mendukung akses air bersih dan sanitasi rumah tangga di Kota Palembang dan bermanfaat bagi lebih dari 100.000 jiwa atau setara 5 persen jumlah penduduk Kota Palembang. Pembangunan IPAL ini merupakan solusi dalam menangani sanitasi limbah rumah tangga dan secara bertahap dapat memperbaiki kondisi lingkungan di Kota Palembang.

Selain dengan air bersih dan sanitasi aman diharapkan pula dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di Kota Palembang.

"Sebagai perusahaan kontraktor BUMN yang berpengalaman dibidangnya, Perseroan akan terus mengedepankan safety dan quality di dalam setiap pelaksanaan pembangunan proyek,” tutup Fauzi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya