3 Jurus Garuda Indonesia Jamin Keamanan Penerbangan Hadapi Cuaca Ekstrem

Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan aspek safety atau keamanan penerbangan dalam menjalankan bisnisnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2021, 17:20 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan perseroan berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan aspek safety atau keamanan penerbangan dalam menjalankan bisnisnya. Termasuk dalam kondisi cuaca ekstrem.

"Memang kami di Garuda ini kan terus menerus menekankan bahwa persoalan keamanan atau Safety ini menjadi ujung tombak dari pada aktivitas kita di Garuda. Jadi, selain dalam kondisi biasa tentu saja kita mempersiapkan juga dalam kondisi cuaca ekstrem," tegasnya dalam webinar bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2).

Dia bilang, Garuda Indonesia mempunyai tiga strategi utama untuk memastikan seluruh maskapai dalam kondisi laik terbang. Pertama, memastikan bahwa seluruh pesawat yang beroperasi itu telah dirawat dengan sebaik-baiknya oleh teknisi yang berkompeten.

"Sehingga disetujui untuk bisa diterbangkan oleh Dirjen Perhubungan Udara," terangnya.

Kedua, perseroan memberikan kewenangan penuh atau hak veto bagi pilot untuk menentukan pesawat apakah layak terbang atau tidak. Sehingga keputusan pilot bersifat mutlak.

"Saya sendiri sebagai Dirut tidak punya kewenangan untuk memveto keputusan pitot untuk memutuskan terbang atau tidak. Jadi, itu hak penuh kewenangan yang kita berikan kepada pilot untuk memutuskan di saat terakhir kepastian pesawat tersebut terbang atau tidak," terangnya.

Irfan mencontohkan, penggunaan hak veto baru terjadi beberapa hari lalu. Saat itu ada satu insiden di mana wiper pesawat tidak bisa berfungsi dengan baik. Walhasil, pilot seketika meminta adanya pergantian pesawat.

"Saya mau cerita kasus kita yang terjadi kecil beberapa hari yang lalu, di mana wipernya di pesawat kita tidak bisa bekerja. Dan pilot mengatakan saya tidak mau terbang. Kita ganti pesawatnya. Sehingga mengakibatkan sedikit delay terhadap penerbangan tersebut," terangnya.

Terakhir, maskapai terus memperkuat sistem dengan menempatkan orang-orang yang memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi selama 24 jam penuh. Nantinya orang-orang ini sendiri bertugas untuk memonitor agar perjalanan bisa dilakukan secara aman. "Sehingga apabila ada kondisi tertentu bisa diantisipasi dengan sebaik-baiknya," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menhub: Musim Hujan sampai April 2021, Hati-Hati Cuaca Ekstrem

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”.  (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”. (Foto: Kemenhub)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menghimbau para pengguna transportasi darat, laut, udara dan kereta api untuk selalu waspada pada cuaca ekstrem. Langkah ini agar perjalanan bisa selamat, aman dan nyaman.

“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa cuaca merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam keselamatan dan keamanan transportasi, baik darat, laut, udara maupun kereta api agar dapat melayani masyarakat dengan aman dan selamat,” kata Budi Karya dalam webinar ‘Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2/2021).

Menhub mengatakan, berdasarkan perkiraan cuaca yang diinformasikan oleh BMKG, musim hujan akan berlangsung sampai bulan April 2021 di sebagian besar seluruh wilayah Indonesia, dan memungkinkan dapat memicu cuaca ekstrem.

“Hal ini tentu akan mempengaruhi sektor transportasi, Pak Presiden berulang-ulang kali menyampaikan dan pada saat kunjungan di Palembang kemarin mengimbau semuanya harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem, baik hujan lebat maupun peringatan dini cuaca yang disampaikan oleh BMKG,” ungkapnya.

Menurutnya sangat penting bagi semua stakeholder di bidang transportasi, baik itu darat, laut, udara dan kereta api untuk mengamati perubahan cuaca. Karena cuaca sangat menentukan bagi kita untuk menjalankan kegiatan transportasi.

Sebagai contoh, Menhub menyebut Garuda Indonesia telah menerapkan SOP yang benar. Dari sisi ramalan cuaca telah dikelola oleh orang yang kompeten dan pilot menerima data-data itu, sehingga mereka tahu persis apa yang akan terjadi nanti di sepanjang perjalanan.

“Saya melihat bahwa Garuda sudah melakukan SOP yang baik. Dalam langkah antisipasi ini kita memang melihat cuaca ekstrim ini sangat mempengaruhi operasional. Kementerian Perhubungan membutuhkan dukungan semuanya, tentu dari BMKG, MTI,” ujarnya.

Demikian Menhub menegaskan, semua sektor transportasi di berbagai sektor harus mengantisipasi kondisi ini agar kita bisa meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dari pengguna transportasi.

Jokowi: Keselamatan yang Utama di Bidang Transportasi

Jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini memantau posko evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2.

Dalam kesempatan itu, dia meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membenahi manajemen dalam dunia penerbangan.

"Terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang," kata Jokowi di JICT 2, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Dia pun mengingatkan, dalam dunia transportasi bukan hanya penerbangan saja tapi semua, keselamatan adalah prioritas utama dalam bidang transportasi.

"Keselamatan adalah yang utama," jelas Jokowi.

Karena itu, dia menginstruksikan Menhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

"Saya minta segera ditindaklanjuti, baik oleh KNKT maupun Menteri Perhubungan," kata Jokowi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya