Dukung UMKM, Bukalapak Pasang Tarif Layanan 0,5 Persen Termurah se-Indonesia

Bukalapak terus berupaya mendukung ketahanan bisnis UMKM domestik di tengah pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 15:50 WIB
Bukalapak
Pembukaan kantor research and development di Surabaya (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak terus berupaya mendukung ketahanan bisnis UMKM domestik di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui program tarif layanan Super Seller sebesar 0,5 persen yang telah berlaku efektif di awal tahun 2021.

VP Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada mengatakan, bahwa program Super Seller sebuah nilai tarif layanan termurah yang diberikan oleh platform e-commerce di Indonesia untuk UMKM. Tujuannya membantu pelapak mendapatkan keuntungan lebih dari berjualan di platform dengan hanya menyisihkan sebagian kecil dari hasil penjualan mereka.

"Era pandemi membawa peningkatan jumlah UMKM yang go digital, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru, terutama di area ketahanan bisnis UMKM. Hal ini yang ingin kami bantu, dengan menyediakan beragam keuntungan menjadi Super Seller dengan biaya layanan hanya 0.5 persen," terangnya dalam acara "Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi" Kamis (4/2).

Kurnia menambahkan, banyak keuntungan yang bisa dinikmati oleh para pelapak yang berlangganan layanan Super Seller Bukalapak. Di antaranya kesempatan untuk menaikkan transaksi hingga 15x lipat dan lebih dipercaya dengan memasang badge Super Seller.

Selain itu, ada bonus gratis ongkir sepuasnya dan cashback voucher eksklusif. Lalu, bonus 5 persen budget promosi, hingga bisa ikutan campaign dan flash deal tanpa biaya tambahan.

Restya Naufal, salah satu pelaku usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan platform Bukalapak untuk berjualan mengungkapkan pendapatnya mengenai program anyar ini. Menurutnya, tidak dipungkiri jika pandemi Covid-19 membawa dampak yang begitu besar bagi seluruh pelaku bisnis, khususnya bagi pelaku UMKM yabg mempunyai modal terbatas.

"Dengan adanya satu tarif layanan Super Seller 0.5 persen ini, ditambah Kontes Pelapak Indonesia, kami merasa mendapatkan semangat dan motivasi ekstra untuk berdagang online karena kesempatan untuk memaksimalkan penjualan di Bukalapak semakin besar. Karenanya, kami harus semaksimal mungkin memanfaatkan potensi dari platform digital untuk menjaga kelangsungan bisnis kami," ujar dia mengakhiri.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bukalapak Prediksi Usaha Makanan Online Bakal Cuan di 2021

Bukalapak
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin berkunjung ke salah satu lokasi warung MBL di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. (Doc: Bukalapak)

AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama memprediksi sektor usaha kuliner secara online mempunyai propek cerah di tahun ini. Menyusul terjaganya tren positif akan permintaan berbagai jenis makanan di marketplace lokal itu.

"Untuk UMKM yang masih bertahan dan akan tumbuh di tahun 2021 sepertinya di bidang makanan online. Ini setelah permintaan kita catat masih konsisten dan terus ramai ," ujar dia dalam acara "Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi" Kamis (4/2).

Baskara bilang, prospek cerah usaha kuliner online ini dipicu oleh dua hal. Pertama, masih berlakunya aturan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 secara ketat di berbagai wilayah Indonesia.

"Sehingga tren pembatasan ini mengakibatkan orang terbatas untuk makan di luar. Ini membuat orang lebih memilih untuk melakukan pembelian online," terangnya.

Kedua, adanya momentum bulan Ramadhan yang kian dekat. Sebab, menurut Baskara, selama perayaan bulan puasa berlangsung kebutuhan akan pangan mengalami kenaikan secara drastis.

"Jelang Ramadhan atau selama bulan puasa ini usaha makanan akan tumbuh. Setelah permintaan akan (pangan) juga meningkat," ucapnya.

Untuk itu, Bukalapak berkomitmen untuk terus memperkuat sistem dan memudahkan konsumen dalam melakukan pencarian terkait kebutuhan produk yang diinginkan. "Ini agar UMKM bisa mendapatkan transaksi lebih banyak," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya