Daftar Harga Emas di Pegadaian per 24 Februari 2021

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 24 Februari 2021

oleh Tira Santia diperbarui 24 Feb 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 08:30 WIB
Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Pekerja merapikan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) juga menawarkan jasa jual beli emas. Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

Tercatat, terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga ada emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Rabu, 24 Februari 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau naik.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 24 Februari 2021:

 

Harga Emas Antam

- 2,0 gram = Rp 1.896.000

- 3,0 gram = Rp 2.817.000

- 5,0 gram = Rp 4.660.000

- 10,0 gram = Rp 9.262.000

- 25,0 gram = Rp 23.023.000

- 50,0 gram = Rp 45.964.000

- 100,0 gram = Rp 91.845.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp 447.000

- 1,0 gram = Rp 893.000

- 2,0 gram = Rp 1.785.000

- 3,0 gram = Rp 2.677.000

- 5,0 gram = Rp 4.461.000

- 10,0 gram = Rp 8.922.000

- 25,0 gram = Rp 22.303.000

- 50,0 gram = Rp 44.605.000

- 100,0 gram = Rp 88.209.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 615.000

- 1,0 gram = Rp 1.136.000

- 8,0 gram = Rp 8.583.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 496.000

- 1,0 gram = Rp 929.000

- 2,0 gram = Rp 1.843.000

- 5,0 gram = Rp 4.553.000

- 10,0 gram = Rp 9.057.000

- 25,0 gram = Rp 22.598.000

- 50,0 gram = Rp 45.100.000

- 100,0 gram = Rp 90.166.000

- 250,0 gram = Rp 225.346.000

- 500,0 gram = Rp 450.161.000

- 1000,0 gram = Rp 899.349.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Emas Turun Tipis Dipengaruhi Penguatan Dolar AS

Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Pekerja menunjukkan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas turun dalam perdagangan hari Selasa karena dolar pulih dari kerugian segera setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi tidak merata dan jauh dari selesai.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/2/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.803,62 per ounce pada 14:10. EST, setelah bergerak sebentar ke wilayah positif karena dolar merosot menyusul komentar Powell.

Harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.805.90.

Powell mengatakan Fed mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan yang diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke lapangan kerja penuh dan dia tidak mengharapkan inflasi naik ke tingkat yang mengganggu.

"Ada sedikit ketidakstabilan di sekitar penampilan Senat Powell tetapi dia belum benar-benar mengatakan apa pun untuk mengguncang perahu," kata analis OANDA Craig Erlam.

"Terlepas dari volatilitas, kami belum melihat pergerakan arah yang signifikan dalam imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah, cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi," tambahnya.

Indeks dolar merangkak kembali naik 0,2 persen, menjauh dari dekat level terendah enam minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Tapi emas mungkin tidak berbalik arah untuk mendapatkan keuntungan secara substansial. "Sampai kita mendapatkan lonjakan nyata dalam ekspektasi inflasi atau Fed yang berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil," kata analis IG Market Kyle Rodda.

Kenaikan imbal hasil telah menantang daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, karena meningkatkan biaya peluang dalam memegang emas.

Harga emas melonjak 1,5 persen pada hari Senin karena prospek kenaikan inflasi memicu kekhawatiran penilaian ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe-haven.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya