Cadangan Devisa Indonesia akhir Februari 2021 Naik Jadi USD 138,8 Miliar

Posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2021 ini setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Mar 2021, 10:11 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 10:10 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2021 sebesar USD 138,8 miliar. Angka ini naik dari posisi pada akhir Januari 2021 yang tercatat USD 138 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2021 ini setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021). 

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2021 terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman pemerintah dan penerimaan pajak.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Terbitkan Global Bonds, Cadangan Devisa Januari 2021 Naik Jadi USD 138 Miliar

Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Januari 2021 sebesar USD 138,0 miliar. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2020 yang tercatat USD 135,9 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

"Selain itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2021 terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bonds pemerintah dan penerimaan pajak.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya