BTN Targetkan Laba Rp 2,8 Triliun di 2021

BTN membicik pertumbuhan kredit dan pembiayaan naik 7 persen hingga 9 persen di 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2021, 15:52 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 15:52 WIB
20160722-ATM Bank BTN- Tax Amnesty-Jakarta- Angga Yuniar
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membidik laba bersih naik ke kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,8 triliun di 2021. Angka yang cukup optimistis ini dipatok melihat pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat. 

Corporate Secretary BTN Ari Kurniaman mengatakan, perseroan optimistis dapat mencapai target bisnis di tahun ini ditopang manajemen yang solid. “Kami juga tetap optimistis mampu meraih posisi sebagai The Best Mortgage Bank in Southeast Asia in 2025 didukung infrastruktur perumahan yang kuat dan inovasi yang terus kami lakukan sehingga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia memiliki hunian yang terjangkau dengan mudah,” jelas Ari di Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Beberapa target kinerja keuangan yang juga ditetapkan BTN di tahun kerbau logam ini yakni kredit dan pembiayaan dibidik naik sebesar 7 persen hingga 9 persen. Dana Pihak Ketiga ditargetkan berada dalam pertumbuhan yang sejajar dengan kredit atau dikisaran 7 persen hingga 9 persen.

Sementara itu, dalam RUPST tersebut juga disepakati penunjukkan jajaran pengurus baru manajemen perseroan. Pemegang saham memutuskan memberhentikan dengan hormat Pahala Nugraha Mansury selaku Direktur Utama BTN dan Yossi Istanto dari posisi sebagai Direktur Human Capital, Legal, and Compliance.

RUPST juga memutuskan mengangkat Haru Koesmahargyo sebagai Direktur Utama Bank BTN. Pemegang saham juga mengangkat Nofry Rony Poetra sebagai Direktur Finance, Planning, and Treasury dan Eko Waluyo selaku Direktur Compliance and Legal. RUPST Bank BTN 2020 juga mengangkat Iqbal Latanro sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.

Menurut Ari, perseroan menyambut positif susunan pengurus yang baru tersebut. Bisnis BTN, lanjutnya, akan tetap berjalan normal dengan tetap mendukung program perumahan nasional sebagai core business Bank BTN.

Selain itu, Ari mengungkapkan BTN juga akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan pembiayaan di sektor perumahan. Apalagi, sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sektor lainnya, sehingga dapat menjadi lokomotif pendorong perbaikan ekonomi nasional.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berikut susunan baru Direksi dan Komisaris BTN:

Komisaris

Komisaris Utama : Chandra Hamzah

Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Iqbal Latanro

Komisaris : Eko Djoeli Heripoerwanto

Komisaris : Heru Budi Hartono

Komisaris : Andin Hadiyanto

Komisaris : Armand Bachtiar Arief

Komisaris Independen : Ahdi Jumhari Luddin

Direksi

Direktur Utama: Haru Koesmahargyo

Wakil Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu

Direktur Consumer and Commercial Lending: Hirwandi Gafar

Direktur Finance, Planning and Treasury: Nofry Rony Poetra

Direktur Compliance and Legal: Eko Waluyo

Direktur Whosale Risk and Asset Management: Elisabeth Novie Riswanti

Direktur Operation IT and Digital Banking: Andi Nirwoto

Direktur Distribution and Retail Funding: Jasmin

Direktur Risk Management and Transformation: Setyo Wibowo.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya