Proyek 38 Unit Rusun PNS di Bengkulu Siap Dilanjutkan di 2021

Pembangunan Rusun ASN tersebut dilaksanakan di Kota Bengkulu sebanyak satu tower dengan kapasitas 38 unit hunian

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 26 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 12:10 WIB
Rusun untuk ASN di Manado. (Dok Kementerian PUPR)
Rusun untuk ASN di Manado. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kembali melanjutkan program pembangunan rumah susun (Rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) yang belum memiliki hunian.

Salah satu lokasi pembangunan Rusun ASN tersebut dilaksanakan di Kota Bengkulu sebanyak satu tower dengan kapasitas 38 unit hunian.

"Pembangunan Rusun ini bisa membantu ASN yang belum memiliki hunian yang layak huni," ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera IV Indra M Sutan dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3/2021).

Indra menjelaskan, Rusun yang dibangun nantinya akan dimanfaatkan oleh ASN yang bertugas di Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII. Lokasinya terletak di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Rusun ASN BWS Sumatera VII pembangunan dimulai pada pembangunan di 2020 lalu dan akan dilanjutkan kembali pada 2021 dengan nilai kontrak Rp 27,4 miliar.

Gedung Rusun ASN BWS Sumatera VII tersebut dibangun sebanyak satu tower setinggi empat lantai. Jumlah unit hunian Rusun ASN BWS Sumatera VII tersebut sebanyak 38 kamar dengan tipe 36, dan akan dilengkapi dengan fasilitas meubelair seperti lemari pakaian, tempat tidur, meja dan kursi.

"Saat ini Rusun ASN BWS Sumatera IV progress pembangunan fisiknya telah mencapai 70 persen. Kami harap setelah Rusun ini telah selesai bisa segera dihuni ASN BWS Sumatera VII bersama keluarganya dan bisa menambah semangat kerja agar lebih maksimal," tutur Indra.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementerian PUPR Bangun 1 Tower Rusun PNS di Bengkulu

FOTO: Melihat Lebih Dekat Rusun DP 0 Rupiah
Suasana di Menara Samawa, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020). Menurut Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko, 470 dari 780 unit hunian di Menara Samawa yang terdiri atas tiga tipe itu telah terjual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melanjutkan program pembangunan rumah susun (rusun) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang belum memiliki hunian.

Salah satu lokasi pembangunan rusun PNS tersebut dilaksanakan di Kabupaten Lebong, Bengkulu sebanyak satu tower dengan kapasitas 42 unit hunian.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, pembangunan rusun akan terus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Target pembangunan Rusun antara lain untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), generasi milenial seperti mahasiswa dan santri di pondok pesantren, serta kalangan PNS di daerah yang belum memiliki hunian.

"Masih banyak ASN di daerah yang belum memiliki hunian yang layak. Mereka nantinya bisa tinggal di rusun ini bersama keluarganya dengan biaya sewa yang terjangkau serta fasilitas yang lengkap dan nyaman," kata Khalawi dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera IV Indra M Sutan menjelaskan, Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu telah menyelesaikan pembangunan Rusun yang diperuntukkan bagi PNS yang bekerja di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong.

Rusun PNS tersebut terletak di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Bengkulu. Rumah susun ini dibangun satu tower setinggi liga lantai.

Menurut dia, saat ini rusun PNS Kabupaten Lebong telah berfungsi dengan dengan baik dan lokasinya juga tidak jauh dengan kawasan perkantoran, sehingga bisa membantu PNS untuk meningkatkan semangat kerjanya.

"Jumlah unit hunian di rusun PNS tersebut sebanyak 42 kamar dengan tipe 36 dan telah dilengkapi dengan fasilitas meubelair seperti lemari pakaian, tempat tidur, meja dan kursi. Jadi ASN tinggal datang dan tinggal di sini karena fasilitasnya sudah lengkap," terang Indra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya