Imbas Gempa Malang, Gardu Induk Listrik Turen Padam

PT PLN (Persero) memastikan sebagian wilayah Malang, Jawa Timur mati lampu akibat gempa magnitudo 6,7

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Apr 2021, 15:21 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2021, 15:04 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memastikan sebagian wilayah Malang, Jawa Timur mati lampu. Hal ini dikarenakan adanya pemadaman di salah satu Gardu Induk akibat gempa magnitudo 6,7.

"Gardu Induk 70 kV Turen padam," ucap General Manager PLN Unit Induk Jawa Timur Nyoman S Astawa kepada Liputan6.com, Sabtu (10/4/2021).

Hingga saat ini PLN teus melakukan pengecekan di lapangan dan berupaya untuk menormalkan kembali listrik sebagian warga Malang.

Di sisi lain, Manager PLN UP3 Malang Mohammad Eryan mengungkapkan Gardu Induk Turen memiliki tiga trafo, namun yang terjadi pemadaman hanya salah satunya. Gardu Induk Turen sendiri melayani aliran listrik di wilayah Malang Selatan.

"Tapi kami belum bisa memastikan penyebabnya, ini masih diinvestigasi sama temen-temen di gardu induk," jelas Eryan.

"Sambil investigasi penyebab padam, beban yang ada kami manuver dari gardu induk lain. Kami tetap usahakan supaya tidak ada pemadaman," sambungnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat laman resminya mengatakan, gempa tak berpotensi tsunami. Namun, patut diwaspadai adanya potensi gempa susulan yang mungkin terjadi. 

Sementara itu, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 8,95 Lintang Selatan (LS) dan 112,48 Bujur Timur (BT).

Atau lebih tepatnya terjadi pada 90 km barat daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa berada di kedalaman 25 kilometer. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gempa Malang Terasa di Yogyakarta dan Sejumlah Daerah di Bali

Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa. (Liputan6.com)

Gempa magnitudo 6,7 mengguncang Kota Malang, Jawa Timur pada hari ini, Sabtu (10/4/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat laman resminya mengatakan, gempa tersebut juga dirasakan di Yogyakarta, Lombok Barat, sampai sejumlah daerah di Bali.

Adapun di Yogyakarta, skala Modified Mercalli Intensity atau MMI Berada di level III. Daerah seperti Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar berada di level yang sama.

Sementara untuk level II yakni ada di Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, dan Klungkung.

Sementara level IV diarasakan di Karangkates, Malang. Daerah Blitar, Trenggalek, dan Jombang berada di tingkatan Level III dan IV.

Adapun penjelasannya, level I MM Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang. Level II getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Untuk level III, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan level IV, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya