Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) ikutan menawarkan jual beli emas selain jasa gadai. Harga emas di BUMN ini berubah mengikuti gerak pasar setiap harinya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga terdapat emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Baca Juga
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Kamis, 15 April 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau naik.
Advertisement
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 15 April 2021:
Harga Emas Antam
- 0, 5 gram = Rp 539.000
- 1 gram = Rp 971.000
- 2 gram = Rp 1.879.000
- 3 gram = Rp 2.793.000
- 5 gram = Rp 4.619.000
- 10 gram = Rp 9.179.000
- 25 gram = Rp 22.815.000
- 50 gram = Rp 45.546.000
- 100 gram = Rp 91.009.000
- 250 gram = Rp 227.246.000
- 500 gram = Rp 454.272.000
- 1000 gram = Rp 908.501.000
Harga Emas Antam Retro
- 0, 5 gram = Rp 451.000
- 1 gram = Rp 901.000
- 2 gram = Rp 1.801.000
- 3 gram = Rp 2.701.000
- 5 gram = Rp 4.501.000
- 10 gram = Rp 9.002.000
- 25 gram = Rp 22.503.000
- 50 gram = Rp 45.005.000
- 100 gram = Rp 90.010.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 611.000
- 1,0 gram = Rp 1.128.000
- 8,0 gram = Rp 8.516.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 492.000
- 1 gram = Rp 922.000
- 2 gram = Rp 1.830.000
- 5 gram = Rp 4.521.000
- 10 gram = Rp 8.993.000
- 25 gram = Rp 22.437.000
- 50 gram = Rp 44.780.000
- 100 gram = Rp 89.523.000
- 250 gram = Rp 223.741.000
- 500 gram = Rp 446.953.000
- 1000 gram = Rp 892.939.000
Reporter: Anisa Aulia
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Jatuh Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena kenaikan dalam imbal hasil Treasury AS membebani daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ini melampaui dukungan terhadap harga emas akibat nilai tukar dolar AS yang lebih lemah.
Dikutip dari CNBC, Kamis (15/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.736,02 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen pada USD 1.736,30.
Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger mengatakan, kenaikan imbal hasil obligasi tampaknya menambah tekanan yang sangat ringan ke pasar (emas).
Tetapi, lanjut Meger, turunnya harga emas terlihat lebih bersifat teknis dengan level USD 1.750 menjadi level resistensi teknis dan psikologis dalam jangka pendek.
Harga emas lantak (Bullion) melonjak sebanyak 0,9 persen pada hari Selasa setelah harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun di bulan Maret, memulai apa yang diharapkan menjadi periode singkat dari inflasi yang lebih tinggi.
Sementara emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil yang lebih tinggi menantang status tersebut karena diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk pemegang emas batangan.
"Kuartal kedua kemungkinan akan menghadirkan hambatan makro terbesar untuk emas mengingat ekspektasi kami untuk dolar menguat lebih lanjut untuk sementara," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
"Tapi setelah itu, kami memperkirakan USD akan kembali ke tren pelemahannya, imbal hasil riil tetap negatif dan ekspektasi inflasi yang meningkat akan menghidupkan kembali minat investor terhadap emas," tambah Cooper.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan mengurangi pembelian obligasi bulanan sebelum berkomitmen untuk menaikkan suku bunga, mengklarifikasi urutan perubahan kebijakan moneter yang masih berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun di masa depan.
The Fed melaporkan dalam Beige Book terbarunya, pemulihan ekonomi AS dipercepat ke kecepatan sedang dari akhir Februari hingga awal April.
Selain harga emas, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 25,38 per ounce dan platinum naik 1,2 persen menjadi USD 1.170,13. Sedangkan harga paladium merosot 0,6 persen menjadi USD 2.674,34.
Advertisement