Liputan6.com, Jakarta Perusahaan bioteknologi asal Inggris, Oxitec baru-baru ini memulai proyek ambisius untuk penanganan penyakit malaria yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti. Proyek ini dilakukan dengan melepas ribuan nyamuk jantan yang sudah diinjeksi gen khusus di Florida, Amerika Serikat.
Dikutip dari Futurism, Selasa (11/5/2021) dibalik rencana untuk melepas ribuan nyamuk tersebut rupanya ada nama miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates. Ia mendukung proyek ini lewat lembaga amalnya Gates Foundation.
Kerjasama Oxitec dengan Gates untuk proyek ini diketahui sudah dilakukan sejak 2018 silam. Nilai pendanaan yang diberikan mendekati USD 4,1 juta, untuk membantu pengembangan jenis nyamuk baru yang akan membantu mengatasi penyakit malaria di Amerika Latin, Asia Selatan dan Afrika.
Meski begitu, kabarnya ini bukan kali pertama Oxitec mendapat pendanaan dari Gates. Pada tahun 2010, Oxitec dianugerahi hadiah USD 5 juta untuk pengembangan nyamuknya, dari Global Grand Challanges yang dilakukan oleh Gates Foundation.
Sementara itu, Science Magazine melaporkan pada tahun 2010, bahwa Gates Foundation menggelontorkan sebesar USD 19,7 juta untuk sebuah proyek, di mana Oxitec juga ikut serta dalam proyek itu.
Pemberantasan malaria telah lama menjadi prioritas utama Gates, yang juga terkenal sebagai filantrop untuk permasalahan kesehatan masyarakat.
Yayasannya telah menggelontorkan miliaran dolar ke berbagai bidang, salah satunya mendanai penelitian vaksin malaria selama bertahun-tahun.
Termasuk dia telah mendorong gagasan penggunaan nyamuk hasil rekayasa genetika untuk mengendalikan penyakit tersebut sejak 2016.
Gagasannya itu diutarakan hanya berselang satu tahun setelah Oxitec berhasil menyelesaikan pelepasan nyamuk massal pertamanya di Brazil.
"Nyamuk yang dimodifikasi secara genetik menunjukkan harapan dalam mengendalikan penyakit yang ditularkan melalui vektor lainnya, jadi kami berharap untuk mengeksplorasi penggunaannya bersamaan dengan intervensi pelengkap untuk malaria,” sebut direktur malaria di Gates Foundation, Philip Welkhoff mengatakan dalam siaran persnya tahun 2018 silam.
Saksikan Video Ini
Diprotes warga
Bill Gates sering kali dikenal lekat dengan berbagai tuduhan konspirasi. Sebut saja kejadian yang belum lama ini, ketika salah satu orang terkaya dunia ini dibuntuti konspirasi keterlibatannya dalam pandemi Covid-19. Tidak terkecuali dalam rencana barunya ini untuk melepas ribuan nyamuk.
Nyamuk akan dilepaskan di enam wilayah Florida Keys. Sebuah wilayah berupa hugusan kepulauan di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Rencananya akan ada 12.000 nyamuk yang dilepas setiap minggunya selama 12 minggu seperti dikutip dari New York Post.
Sayangnya proyek ini tampaknya tidak akan berjalan semulus yang dipikirkan. Pelepasan nyamuk di Florida ditentang keras oleh sebagian besar komunitas lokal. Mereka khawatir proyek tersebut bakal membahayakan masyarakat dan lingkungan.
Tidak sedikit juga yang mengkritisi adanya dugaan kelemahan ilmiah dari pengembangan tersebut, serta pengujian keamanan yang tidak memadai.
Tidak ada bukti yang diperiksa secara independen bahwa nyamuk benar-benar akan mengurangi penularan penyakit di Florida atau bahwa nyamuk tidak akan menyebabkan masalah baru.
Banyak masyarakat lokal yang mengatakan mereka merasa percobaan tersebut dipaksakan pada mereka, dengan tidak ada cara untuk memilih keluar selain berkemas dan meninggalkan daerah tersebut.
"Saya menemukan penjahat ini, bahwa kita diintimidasi dalam eksperimen ini. Saya menganggapnya sebagai tindakan kriminal bahwa kita menjadi sasaran terorisme ini oleh Dewan Pengendalian Nyamuk Florida Keys kita sendiri," kata seorang warga pada pertemuan dewan kota baru-baru ini.
Advertisement
Rekayasa Genetika pada Nyamuk
Proyek pelepasan nyamuk ini dilakukan bertujuan untuk membasmi nyamuk betina pembawa gen penyakit, dengan mekanisme perkawinan. Karena itu, nyamuk jantan yang dilepas sudah diinjeksi gen khusus agar hasil perkawinannya dapat dimodifikasi.
Oxitec menyebutnya dengan "mekanisme kematian". Yang mana gen yang diinjeksikan ini bertujuan untuk mencegah keturunan nyamuk betina yang dihasilkan untuk bertahan hidup.
“Keturunan betina dari perjumpaan ini tidak dapat bertahan hidup, dan populasi Aedes aegypti kemudian dikendalikan,” kata Oxitec dalam sebuah pernyataan
Seperti yang sudah banyak diketahui, nyamuk Aedes aegypti betina adalah nyamuk yang menggigit, sekaligus menyebarkan penyakit seperti zika dan demam berdarah di banyak wilayah, umumnya di wilayah tropis seperti Indonesia.
Reporter: Abdul Azis Said
Lanjutkan Membaca ↓