Menhub: Pergerakan Tol Laut Naik 70 Persen Selama Sebulan Terakhir

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pergerakan tol laut mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama 1 bulan terakhir

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Mei 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 12:05 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”.  (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”. (Foto: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pergerakan tol laut mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama 1 bulan terakhir.

Berdasarkan laporan dari PT Pelindo II dan PT Pelni, pergerakan tol laut tercatat naik hingga 70 persen

"Laporan yang kami terima dari Pelindo II dan Pelni, tol laut naik 70 persen selama 1 bulan terakhir. Bahkan angkutan balik naik 30 persen," ujar Menhub dalam kunjungannya ke Terminal Penumpang Nusantara Tanjung Priok, Selasa (11/5/2021).

Menhub mengatakan, peningkatan pergerakan ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, apalagi di tengah pandemi.

"Ini sangat positif, apa yang diperintahkan Pak Presiden berjalan dengan baik. Bahkan periode Januari-Maret, pergerakan internasional dibandingkan tahun lalu, tahun lalu belum Covid-19 sekarang sudah, naik 6 persen," katanya.

Oleh karenanya, Menhub meminta agar pelayanan logistik terus ditingkatkan terutama di tengah masa liburan seperti saat ini.

"Kita tingkatkan layanan, jangan sampai ada kesan di masa liburan kalau kita mengurangi pelayanan," tegas Menhub.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menhub Dorong Subsidi Tol Laut untuk UMKM

Raker Menhub Budi Karya dengan Komisi V DPR
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2021). Rapat kerja tersebut membahas evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2020 serta program kerja Kementerian Perhubungan tahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus mendorong program tol laut untuk menurunkan disparitas harga antara Indonesia Barat dan Timur.

Selain itu, dia juga mengajak pihak stakeholder untuk mendukung kegiatan tol laut demi kepentingan rakyat banyak, salah satunya sebagai subsidi pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).

"Oleh karenanya ini bagian dari CSR-nya Pelindo III, Pelindo IV, Pelni, dan sejalan dengan itu beri kesempatan pada UMKM untuk memanfaatkan tol laut," kata Menhub Budi Karya dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (24/4/2021).

"UMKM tidak mungkin dia memborong satu kontainer. Tetapi apabila kita membuat satu paket, paket 100 kg atau paket 500 kg, dimana dalam kontainer 20 ton itu bisa didorong," imbuhnya.

Menurut dia, jika tol laut selama ini semata-mata jadi satu bisnis yang terkesan dimonopoli oleh satu perusahaan, maka pelaku UMKM yang sesungguhnya membutuhkan subsidi malah tidak mendapatkan itu.

"Saya minta kepada stakeholder apakah memikirkan secara detil terkait UMKM ini, karena Indonesia dihidupkan oleh eksistensi lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia itu UMKM," ujarnya.

"Kalau difasilitasi dengan baik, maka daya saing mereka bertambah, karena subsidi itu diterima langsung saudara-saudara kita di UMKM," seru Menhub Budi Karya.

Sejak mulai jalan pada 2015, rute tol laut tadinya hanya memiliki 2 trayek. Jumlahnya meningkat jadi 6 trayek pada 2016, dan bertambah jadi 13 trayek baru pada 2017.

Kemudian di 2018 bertambah lagi 18 trayek, 20 trayek pada 2019, dan 26 trayek di 2020. Penambahan jumlah trayek tersebut selalu diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal.

Pada 2021, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menambah 4 trayek baru tol laut, sehingga total menjadi 30 trayek. Itu melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya