Impor Bahan Baku Naik, Bukti Ekonomi Indonesia Mulai Bangkit

Aktivitas investasi tahun ini menunjukkan ke arah perbaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 15:00 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan aktivitas investasi tahun ini menunjukkan ke arah perbaikan.

Hal ini diindikasikan meningkatnya impor bahan baku modal 10,2 persen (yoy) dan impor barang modal 11,5 persen (yoy) pada kuartal I-2021.

"Aktivitas investasi menunjukkan pemulihan, indikasinya impor bahan baku dan barang modal masing-masing 10,2 persen (yoy) dan 11,5 persen. Impor bahan baku dan barang modal sudah tumbuh positif," kata Irawan dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Selain itu PMI sektor manufaktur juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Indeks manufaktur ini lebih dulu mengalami peningkatan dibandingkan dengan tingkat konsumsi masyarakat.

"Indeks investasi yang mengalami peningkatan lebih dulu daripada konsumsi yang baru beberapa Minggu belakangan," kata Peneliti Mandiri Institut, Dian Ayu.

Peningkatan konsumsi masyarakat naik dorong indeks penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen yang meningkat. Artinya ada optimisme yang mulai muncul dari konsumen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Data BKPM

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Berdasarkan data BKPM, invetasi langsung awal tahun ini mengalami perbaikan baik yang berasal dari investor dalam negeri maupun asing.

Dari FDI meningkat cukup tajam mencapai 14 persen (yoy) yang tidak terlepas dari Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja yang sudah memiliki aturan turunan.

"Investasi membaik karena investor melihat ke iklim investasi yang sudah didukung Omnibus Law," kata dia.

Dari sisi pemerintah, dukungan belanja pemerintah menjadi faktor utama yang menjadikan pertumbuhan ekonomi awal tahun ini tumbuh positif meski masih terkontraksi. Tercermin dari belanja modal pemerintah yang meningkat signifikan.

"Sejak awal tahun ini pemerintah memang memacu proyek infrastruktur yang 2020 lalu ditunda," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya