Kolesterol Naik Karena Apa? Belajar dari Kisah Krisjiana Baharudin hingga Operasi Batu Empedu

Kisah Krisjiana Baharudin yang harus menjalani operasi batu empedu akibat kolesterol tinggi menjadi pelajaran penting tentang dampak pola makan tak sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Jan 2025, 10:50 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 10:50 WIB
Krisjiana Baharudin. (Foto: Dok. Instagram @krisjianabah)
Pengalaman Krisjiana Baharudin menjalani operasi batu empedu akibat kolesterol tinggi menunjukkan betapa pentingnya pola makan sehat dan kesadaran terhadap risiko penyakit yang sering kali diabaikan. (Foto: Dok. Instagram @krisjianabah)

Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung tahun 2024, aktor Krisjiana Baharudin menghadapi pengalaman pahit yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan batu empedu. Penyebabnya? Kadar kolesterol dalam tubuhnya melonjak hingga angka fantastis, 366, jauh di atas batas normal.

Menurut situs p2ptm.kemkes.go.id, kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti mentega, keju, santan, atau kuning telur.
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
  • Obesitas.
  • Penyakit tertentu, seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan hati.
  • Pertambahan usia, yang meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Dalam kasus Krisjiana, pola makan yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab utamanya.

Krisjiana menceritakan mulai merasakan gejala ketika sedang staycation bersama keluarganya. Suami dari penyanyi dangdut, Siti Badriah, ini mengalami sakit perut luar biasa yang awalnya disangka hanya gangguan pencernaan biasa.

"Awalnya kupikir cuma mau buang air besar, tapi ternyata enggak. Rasanya mirip banget dengan infeksi usus yang pernah kualami sebelumnya," ujarnya dalam video reels di Instagram pribadinya pada 30 Desember 2024.

Rasa sakit semakin menjadi-jadi, memaksanya untuk pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD). Di sana, Krisjiana menggambarkan rasa sakitnya meningkat drastis. “Kalau di hotel tingkat sakitnya mungkin 7 dari 10, di UGD itu rasanya udah kayak 12 dari 10," tambahnya.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan kadar amilase pankreas Krisjiana mencapai 205, dua kali lipat dari batas normal. Tes MRI mengungkapkan sejumlah masalah serius:

  1. Cairan di paru-paru.
  2. Pembesaran hati.
  3. Radang pankreas.
  4. Batu empedu.

Kolesterol Gara-Gara Makan Apa?

Krisjiana Baharudin. (Foto: Dok. Instagram @krisjianabah)
Pengalaman Krisjiana Baharudin menjalani operasi batu empedu akibat kolesterol tinggi menunjukkan betapa pentingnya pola makan sehat dan kesadaran terhadap risiko penyakit yang sering kali diabaikan. (Foto: Dok. Instagram @krisjianabah)

Krisjiana mengakui bahwa setelah sembuh dari infeksi usus sebelumnya, dia kembali ke kebiasaan makan yang kurang sehat. Meski dokter sudah menyarankan untuk menghindari makanan bertepung selama masa pemulihan, Krisjiana tetap mengonsumsi makanan favoritnya seperti mie, ramen, somay, seblak, dan bakso.

"Bakso bahkan bisa tiga kali seminggu," katanya. Kebiasaan ini memicu lonjakan kolesterol yang akhirnya mengharuskannya menjalani operasi batu empedu.

Pesan dari Krisjiana

Krisjiana Baharudin
Pengalaman Krisjiana Baharudin menjalani operasi batu empedu akibat kolesterol tinggi menunjukkan betapa pentingnya pola makan sehat dan kesadaran terhadap risiko penyakit yang sering kali diabaikan. (Foto: Dok. Instagram @krisjianabah)

Melalui pengalaman ini, Krisjiana berharap bisa memberikan pelajaran bagi dirinya dan orang lain. "Semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran untuk saya dan semuanya,” katanya sambil meminta doa untuk kelancaran proses operasinya.

Kisah Krisjiana menjadi pengingat penting bahwa menjaga pola makan sehat dan mengontrol kebiasaan buruk adalah langkah kunci untuk mencegah kolesterol tinggi dan komplikasi serius lainnya.

Apa Ciri-Ciri Orang Kolesterol Tinggi?

7 Potret Seru Siti Badriah dan Krisjiana Baharudi Liburan ke Samosir
Pengalaman Krisjiana Baharudin menjalani operasi batu empedu akibat kolesterol tinggi menunjukkan betapa pentingnya pola makan sehat dan kesadaran terhadap risiko penyakit yang sering kali diabaikan. (sumber: Instagram/sitibadriahh)

Kolesterol tinggi sering dijuluki sebagai ‘silent killer’ karena gejalanya yang tidak selalu terasa, tapi dampaknya sangat berbahaya jika diabaikan. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung dan stroke.

Pengalaman Krisjiana Baharudin, yang baru-baru ini harus menjalani operasi batu empedu akibat kadar kolesterol yang sangat tinggi, menjadi pengingat penting untuk mengenali tanda-tanda kolesterol tinggi dan mengambil langkah pencegahan sejak dini.

Apa yang Dirasakan Orang Saat Kolesterol Tinggi?

Berikut beberapa tanda dan sensasi yang mungkin dirasakan oleh orang dengan kolesterol tinggi, yang sebaiknya tidak diabaikan:

1. Nyeri Dada

Salah satu gejala kolesterol tinggi yang paling umum adalah nyeri atau ketidaknyamanan di dada. Hal ini disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di arteri jantung yang menghambat aliran darah. Sensasi ini bisa berupa rasa tajam, berat, atau tekanan, dan sering kali menjadi tanda awal masalah pada kesehatan jantung.

2. Gangguan pada Tungkai

Kolesterol tinggi juga dapat mengganggu sirkulasi darah ke tungkai, menyebabkan gejala seperti nyeri, kram, atau rasa terbakar di kaki. Gangguan ini menandakan bahwa aliran darah di tubuh sudah mulai terpengaruh akibat penumpukan kolesterol.

3. Xanthoma

Tanda visual lain yang perlu diwaspadai adalah xanthoma, yaitu benjolan kecil berwarna kuning yang muncul di area seperti mata, siku, lutut, atau bokong. Xanthoma terjadi karena penumpukan lemak di bawah kulit akibat kolesterol tinggi.

4. Arcus Senilis

Gejala lainnya adalah arcus senilis, yaitu lingkaran putih keabu-abuan yang muncul di sekitar kornea mata. Kondisi ini biasanya ditemukan pada orang lanjut usia, tetapi juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi pada individu yang lebih muda.

Dengan mengenali gejala-gejala tersebut, kita dapat segera mengambil langkah untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Kolesterol tinggi tidak hanya memengaruhi kualitas hidup tetapi juga dapat menjadi ancaman besar jika tidak ditangani dengan baik.

Tetaplah menjaga pola makan sehat, berolahraga secara rutin, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memastikan kadar kolesterol tetap terkendali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya