Rupiah Berpotensi Menguat Meski Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19

Menjelang siang, rupiah bergerak menguat ke 14.497 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2021, 10:19 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 10:19 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah berpeluang terus menguat, meski dibayangi kasus harian COVID-19 yang mencapai lebih dari 40.000 kasus.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/7/2021), rupiah dibuka di angka 14.505 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.492 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah bergerak menguat ke 14.497 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.490 per dolar AS hingga 14.505 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,18 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global.

"Indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko," ujar Ariston dikutip dari Antara, Selasa (13/7/2021).

Selain itu, lanjut Ariston, perbaikan sentimen tersebut juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank sentral China People's Bank of China (PBoC) yang menurunkan Giro Wajib Minimum atau GWM sebesar 50 basis poin sehingga meningkatkan likuiditas di pasar.

"Sikap bank Sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama, juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut," kata Ariston.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Rupiah

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain kasus COVID-19 baru yang terus menanjak, terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar.

"Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM Darurat diperpanjang dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.

Di Indonesia, pada Senin (12/7) kemarin jumlah kasus baru COVID-19 mencetak rekor harian baru yaitu 40.427 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.567.630 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi ke kisaran Rp14.470 per dolar AS hingga Rp14.500 per dolar AS.

Pada Senin (12/7)  rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.493 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.528 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya