Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pembiayaan perbankan sangat sulit masuk ke sektor pertanian pangan. Lantaran usaha di sektor tersebut sifatnya perorangan sehingga tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan pembiayaan.
“Tadi pagi baru rapat kabinet soal KUR untuk sektor pertanian, pembiayaan perbankan itu sulit sekali masuk ke sektor pertanian pangan, karena usahanya kecil-kecil perorangan dan tidak ada jaminan produknya,” kata Teten dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Senin (26/7/2021).
Baca Juga
Menurutnya, diperlukan offtaker supaya bank mau masuk. Maka dari itu sangat penting bagi UMKM bisa bermitra dengan usaha besar, selain bisa mendapatkan pembiayaan perbankan juga bisa meningkatkan kapasitas produksi.
Advertisement
“Saya kira salah satu konteks percepatan dan bisa menjadi solusi juga kemitraan ini untuk mengintegrasikan berbagai skema pembiayaan untuk UMKM. Bermitra dengan usaha besar bisa menghadirkan kesempatan untuk memperluas pasar, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk,” ujarnya.
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Cipta Kerja dalam turunannya PP Nomor 7 Tahun 2021, Pemerintah menciptakan kemudahan bagi koperasi dan UKM melalui kemitraan. Teten menegaskan, dalam kebijakan tersebut memang mengatur agar usaha kecil dan besar bisa bermitra bukan bersaing.
“Saya kira bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan kemudahan bagi koperasi dan UKM, salah satunya kemitraan. Jadi UU ciptakerja ini spritnya sebenarnya bagaimana yang kecil dan besar tuh bukan untuk bersaing, tapi yang besar membagi sebagian produksinya kepada yang kecil,” jelasnya.
Kemudian, produk usaha yang kecil dapat diserap oleh usaha besar menjadi bagian rantai pasok. “Saya kira dalam PP nomor 7, mencakup pendanaan cepat, tepat, murah, tidak diskriminatif,” pungkas Teten Masduki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Teten: Belanja Bagian dari Ibadah, Bisa Hidupkan Ekonomi Masyarakat
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengajak masyarakat kelas menengah atas untuk berbelanja produk dalam negeri. Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam kick off Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI).
"Saya ingin mengimbau kelas menengah atas belanja di HBDI. Karena belanja saat ini bagian dari ibadah. Bisa hidupkan banyak sekali kegiatan ekonomi masyarakat," kata Teten, Jakarta, Jumat (9/7).
Teten Masduki menejelaskan, selama pandemi, tabungan masyarakat kelas menengah atas terus meningkat. Jumlahnya bahkan hampir mencapai Rp 700 triliun di bank sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Ayo jangan simpan terus uangnya di bank. Belanjakan untuk beli produk lokal dan UMKM supaya bisa bangkitkan ekonomi nasional," kata Teten Masduki.
Adapun HBDI merupakan acara tahunan yang rutin diadakan HIPPINDO. Perayaan tahun ini merupakan tahun kelima kegiatan tersebut yang biasa digelar pada Agustus bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Indonesia.
Untuk HBDI kelima ini, penyelenggara tidak hanya menebar diskon namun juga menyediakan fasilitas vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas yang telah berlangsung sejak 1 Juli lalu.
Advertisement