Survei: Pendapatan Masyarakat Kelas Menengah Turun tapi Pengeluaran Naik saat Pandemi

Diketahui jika meski sebagian besar kondisi pendapatan masyarakat kelas menengah selama pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2021, 12:05 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 12:05 WIB
PPKM Darurat, Mal di Jakarta Akan Ditutup
Pengunjung turun menggunakan eskalator di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Penutupan operasional gedung pusat perbelanjaan sebagai langkah pembatasan kegiatan masyarakat dalam upaya Pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pendapatan masyarakat kelas menengah diketahui menurun selama pandemi corona Covid-19 berlangsung. Sementara dari sisi pengeluaran kelas menengah tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan masa sebelum terjadinya pandemi.

Ini merupakan hasil survei yang dilakukan Inventure dan Alvara Research Center. "Dari sisi pendapatan sebanyak 50,2 persen responden merasa mengalami penurunan. Sedangkan dari sisi pengeluaran responden merasakan sama saja," kata CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali dalam Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021, Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Diketahui jika meski sebagian besar kondisi pendapatan masyarakat kelas menengah menurun namun ada juga yang pendapatannya tetap, sebanyak 45,1 persen. Selain itu ada 4,7 persen responden mengalami kenaikan pendapatan selama pandemi berlangsung.

Sementara dari sisi kondisi pengeluaran, sebanyak 49,1 persen merasa biaya pengeluaran sama saja sebelum dan saat pademi Covid-19.

Bahkan 38 persen responden menyatakan pengeluaran naik selama pandemi. Sedangkan responden yang kondisi pengeluaran menurun hanya 13 persen.

Sementara itu dari sisi kondisi tabungan dan investasi tidak banyak mengalami penurunan. Hasil survei menunjukkan 65 persen tabungan masyarakat turun dan 52,1 persen investasi juga turun.

"Dari sisi tabungan, 65 persen responden mengalami penurunan, sementara dari sisi investasi 52,1 persen responden merasakan penurunan," kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kondisi Tabungan

[Fimela] Menabung
Ilsuttrasi menghemat uang | unsplash.com

Lebih rinci, survei menunjukkan hanya 5,6 persen responden yang mengalami kenaikan tabungan dan 29,3 persen merasa tidak ada perubahan kondisi tabungan.

Begitu juga dengan kondisi investasi, hanya 5,3 persen yang investasinya meningkat dan 42,7 persen yang kondisi investasinya tidak mengalami perubahan.

Hasanuddin mengatakan bila dibandingkan dengan survei pada September 2020, dari sisi pengeluaran, kondisi Juni 2021 dirasa lebih baik.

Pada survei tahun lalu persentase pendapatan menurun 78,4 persen, sedangkan survei tahun ini 50,2 persen.

"Dengan hasil ini maka terlihat bahwa mereka kondisinya membaik," kata dia.

Sementara dari sisi tabungan dan investasi tidak terjadi perubahan penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada survei tahun lalu tabungan dan investasi masing-masing 66,8 persen dan 56,8 persen. Sementara pada tahun ini menjadi 65 persen dan 52,1 persen.

Sebagai informasi survei yang dilakukan Inventure-Alvara Research Center dilakukan pada Juni 2021 dengan melibatkan 532 responden.

Mayoritas responden merupakan generasi milenial yang bekerja di perusahaan swasta dan pegawai BUMN yang merupakan kelompok masyarakat kelas menengah. Survei dilakukan di 7 kota besar di Indonesia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya