Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) tengah membangun jalur pendukung Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (KA Bandara YIA). Hingga saat ini, progres pembangunan telah menyentuh 98 persen.
Dengan demikian, jalur KA Bandara YIA ini diperkirakan akan selesai pada Agustus ini. Pembangunan ini lebih cepat dari target awal yaitu bisa selesai akhir Desember 2021.
“Kita patut bersyukur bahwa percepatan yang telah dilakukan oleh rekan-rekan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah dapat memangkas waktu sampai sekitar empat bulan”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, di sela kunjungan ke Yogyakarta, Senin (16/06/2021).
Advertisement
Ada beberapa faktor yang mendukung percepatan proyek ini, antara lain percepatan penyelesaian LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) atau Pengadaan Tanah dan atau Pemukiman Kembali.
Kemudian proses pengadaan tanah juga berjalan dengan lancar dimana masyarakat sangat mendukung dan menerima besaran harga yang telah ditetapkan oleh tim KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik).
“Salah satu unsur penting dalam pembangunan adalah lahan, jika lahan cepat selesai maka pembangunan bisa segera dimulai. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kulonprogo, masyarakat Kapanewon Temon khususnya Kelurahan Kaligintung, Kelurahan Kalidengen, Kelurahan Glagah dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembebasan lahan ini sehingga cepat selesai”, imbuh Zulfikri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ringkasnya Birokrasi
Lebih lanjut, faktor lainnya yang medukung percepatan tersebut yakni birokrasi yang singkat. Ia mengaku semua pihak seperti Pemerintah dan Daerah sangat mendukung proses perijinan dan adminstrasi lain terkait.
Ia memandang, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, Pembangunan KA Bandara YIA ini patut didukung karena keberadaannya sangat diperlukan untuk kemudahan akses ke Bandara YIA.
Selain dukungan di atas proses percepatan juga didukung tepatnya pemilihan konstruksi Slab on Pile (SOP). Konstruksi SOP merupakan sistem fondasi yang ditumpu oleh sistem kelompok tiang pancang dan diikat oleh pile cap (capping beam) yang digunakan untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur atas ke dalam tanah yang mempunyai daya dukung (nilai spt) untuk menahannya.
Jadi, sistem fondasi tidak menggunakan tanah urugan seperti konvensional tapi dengan beberapa tiang pancang.
“Kondisi trase ke arah bandara yang sebagian tanahnya berupa sawah yang cenderung tergenang air, maka pemilihan konstruksi SOP ini tepat karena memiliki beberapa kelebihan," katanya.
"Diantaranya waktu konstruksi yang lebih cepat, mudah dikerjakan, mutu konstruksi lebih terjamin karena precast pabrikan, pembebasan tanah yang tidak terlalu lebar, dan tidak menggangu saluran drainase atau irigasi," imbuhnya.
Advertisement
Monitoring dan Evaluasi
Selain itu, proses perencanaan monitoring dan evaluasi yang tepat juga ikut mendukung proses percepatan penyelesaian pembangunan KA Bandara ini.
Dengan penyusunan perencanaan proyek, monitoring yang ketat dan evaluasi berkala membuat progress pekerjaan di lapangan dapat dikontrol dengan baik. Kendala kendala yang muncul baik dari sisi teknis, kendala lapangan dan lainnya bisa di selesaikan dengan baik.
“Monitoring dan evaluasi adalah hal sangat penting dalam pengelolaan sebuah proyek, agar perencanaan, target, dan realisasi dapat diukur serta kendala yang muncul segera bisa dicari jalan keluarnya dengan cepat dan tepat." tegas Zulfikri.
Dengan percepatan dan penyelesaian proyek yang dilakukan ada beberapa keuntungan yang didapat antara lain hasil pembangunan ini bisa dirasakan lebih cepat manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu pada saat proses pengerjaan membantu masyarakat sekitar dengan program padat karya tunai.
"Kita menyadari kondisi masyarakat di masa pandemi ini perlu dukungan dan bantuan keuangan. Dengan program ini mereka sangat senang dan terbantu." tegas Zulfikri.
Tidak kalah penting, ia menilai percepatan proyek ininjuga berdampak pada penyerapan APBN yang lebih baik.
Informasi, DJKA mulai membangun jalur ganda KA Bandara YIA pada Desember 2019, yang mulai dari Stasiun Kedundang ke arah Bandara YIA sepanjang 5,4 Km. Konstruksi jalur sepanjang 5,1 km yang merupakan elevated/melayang dengan 16 unit konstruksi jembatan serta 300 m merupakan jalur at grade.
Pada tahap awal Operasional Komersial nanti disiapkan 30 perjalanan KA per hari dengan waktu tempuh 39 menit, atau sekitar 50 menit lebih cepat dibanding menggunakan jalan darat dari pusat kota menuju Bandara YIA.
KA Bandara ini akan berhenti di tiga stasiun pelayanan, yaitu Stasiun Tugu Yogya, Stasiun Wates dan Stasiun KA Bandara YIA dengan headway rata-rata 60 menit. Apabila kondisi penerbangan sudah normal maka frekuensi akan ditingkatkan bertahap sampai 56 perjalanan dengan headway rata rata 30 menit.