Konsumsi Listrik Sektor Industri Tumbuh 11,5 Persen

Namun, untuk konsumsi listrik sektor rumah tangga mengalami sedikit penurunan tapi tetap bertahan di zona positif.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Okt 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 14:10 WIB
Pembangkit Listrik Milik PT PLN.
Pembangkit Listrik Milik PT PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan konsumsi listrik di bulan September 2021 terjaga. Hal itu didukung oleh pertumbuhan tinggi kelompok konsumsi listrik industri dan kelompok bisnis yang mampu kembali tumbuh positif.

“Pertumbuhan konsumsi listrik kita lihat pada bulan September terutama pada sektor bisnis yaitu sudah kembali lagi rebound pada level growth yang positif,” kata Sri Mulyani dalam APBN KITA Edisi Oktober 2021, Senin (25/10/2021).

Dalam paparannya, konsumsi listrik bisnis tumbuh di angka 3,6 persen dan sektor industri tumbuh double digit sebesar 11,5 persen.

Memang pertumbuhan sektor bisnis lebih kecil dibanding sektor industri, sebab sektor bisnis ini yang sensitif terhadap covid-19 karena menyangkut kegiatan kegiatan perdagangan. Sedangkan untuk sektor industri yang relatif tetap pertumbuhannya.

Namun, untuk sektor rumah tangga di sisi lain juga mengalami sedikit penurunan tapi tetap bertahan di zona positif, yaitu dengan pertumbuhan 3,9 persen.

“Jadi kalau dilihat leading konsumsi listrik ini kita melihat terutama sektor bisnis yaitu sektor jasa perdagangan yang menunjukkan adanya pemulihan atau rebound sesudah mengalami dampak negatif dari delta,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Konsumsi Masyarakat

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Lebih lanjut, secara keseluruhan aktivitas konsumsi masyarakat mulai berangsur baik. Hal itu terlihat dari Indeks keyakinan konsumen September 2021 yang mencapai level 95,5.

“Aktivitas konsumsi ini mulai terlihat dengan indeks keyakinan konsumen yang mengalami peningkatan signifikan. Setelah adanya perlemahan akibat delta varian pada bulan Juli dan Agustus yang waktu itu menunjukkan hingga angka 77,3. Pada bulan September terjadi pembalikan yang sangat kuat 95,5,” jelasnya.

Meningkatnya indeks keyakinan konsumen itu dipicu oleh optimisme masyarakat semenjak Pemerintah Indonesia mampu mengendalikan covid-19 dengan sangat baik. Saat ini, aktivitas di tempat penjualan ritel dan kebutuhan sehari-hari masyarakat terus meningkat.

“Dilihat dari Google mobile index kita terutama sampai dengan 18 Oktober, mereka bahkan sudah di atas zona positif untuk ritel rekreasi bahkan juga melonjak di atas zona positif, grocery dan Farmasi yang selama ini sudah positif juga tetap bertahan pada level yang cukup tinggi,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya