Krisis Energi, Harga Minyak Mentah Indonesia Capai USD 81,8 per Barel di Oktober 2021

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Oktober 2021 kembali mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Nov 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 11:00 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Oktober 2021 kembali mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan perhitungan formula ICP, rata-rata harga minyak mentah Indonesia per Oktober mencapai USD 81,80 per barel, naik sebesar USD 9,60 per barel dari USD 72,20 per barel pada bulan sebelumnya.

Penetapan harga rata-rata ICP per Oktober ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 217.K/HK.02/MEM.M/2021 tanggal 8 November 2021.

Mengutip Executive Summary (Exsum) Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, ICP SLC juga naik sebesar USD 9,27 per barel dari USD 72,25 per barel menjadi USD 81,52 per barel.

Dikatakan Tim Harga Minyak Indonesia dalam exsum-nya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Oktober 2021 dibandingkan September 2021 mengalami peningkatan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain, krisis pasokan gas dan peningkatan harga batu bara berujung pada timbulnya krisis listrik di Eropa dan Asia, saat memasuki periode musim dingin yang diperkirakan lebih dingin dari sebelumnya, sehingga meningkatkan permintaan minyak mentah sebagai bahan bakar pengganti.

Faktor lainnya, kesepakatan OPEC+ untuk tidak menambah peningkatan produksi dan hanya akan melanjutkan rencana kenaikan produksi 400 ribu BOPD per bulan meskipun terdapat peningkatan permintaan minyak mentah.

OPEC melalui laporan per Oktober 2021 menyampaikan, peningkatan proyeksi permintaan minyak mentah global pada triwulan IV 2021 sebesar 0,12 juta BOPD menjadi 99,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya. Selain itu, penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara Non OPEC pada triwulan IV 2021 sebesar 3,2 juta BOPD menjadi 65,24 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

"Penurunan stok minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik serah WTI (Nymex), sebesar 3,9 juta barel menjadi 27,33 juta barel, lebih rendah 47 persen dibandingkan rata-rata stok minyak mentah dalam 5 tahun terakhir," demikian dikutip dari informasi yang dikeluarkan Kementerian ESDM, Jumat (12/11/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Stok Minyak Dunia

Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) terjadi penurunan stok gasoline dan distillate di Amerika Serikat dibandingkan akhir bulan sebelumnya, dimana stok gasoline turun sebesar 6,1 juta barel menjadi 215,7 juta barel, sedangkan stok distillate turun sebesar 4,7 juta barel menjadi 125,0 juta barel.

Peningkatan harga minyak juga dipengaruhi oleh pemulihan kondisi ekonomi dan pertumbuhan industri yang sebelumnya terdampak Covid-19 meningkatkan permintaan akan energi terutama minyak mentah.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh musim dingin yang datang lebih awal di China meningkatkan permintaan batu bara, gas dan minyak mentah lebih cepat dari perkiraan.

Penyebab lainnya adalah bangkitnya impor minyak mentah di Asia, dengan impor minyak mentah pada Oktober 2021 untuk :

a. India diperkirakan meningkat sebesar 310 ribu barel menjadi 4,19 juta BOPD dibandingkan bulan September 2021 seiring membaiknya perekonomian pasca Covid.

b. Jepang diperkirakan sebesar 3,01 juta barel, tertinggi di tahun ini, sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan musim dingin.

c. Korea Selatan diperkirakan sebesar 2,99 juta BOPD, juga untuk memastikan kebutuhan di musim dingin serta membaiknya perekonomian pasca Covid-19.

Adapun perkembangan lengkap harga minyak dunia selama Oktober 2021 sebagai berikut:

-Dated Brent naik sebesar USF 9,08 per barel dari USD 74,58 per barel menjadi USD 83,66 per barel.

-WTI (Nymex) naik sebesar USD 9 68 per barel dari USD 71,54 per barel menjadi USD 81,22 per barel. 

-Basket OPEC naik sebesar USD 8,19 per barel dari USF 73,88 per barel menjadi USD 82,07 per barel.

-Brent (ICE) naik sebesar USD 8,87 per barel dari USD 74,88 per barel menjadi USD 83,75 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya