Lirik Pasar Global, KKP Rilis Dua Website Jual Beli Produk Perikanan

Selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 19 Nov 2021, 20:52 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 20:50 WIB
KKP meluncurkan dua platform penjualan berbasis website yaitu Indonesia Seafood dan Indonesia Shrimp. (Dok KKP)
KKP meluncurkan dua platform penjualan berbasis website yaitu Indonesia Seafood dan Indonesia Shrimp. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Guna memanfaatkan potensi penjualan luar negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan dua platform penjualan berbasis website. Kedua platform itu adalah Indonesia Seafood dan Indonesia Shrimp.

Indonesia Seafod bisa diakses lewat laman indonesiaseafood.id yang menyediakan berbagai piluhan makanan laut. Kemudian, jenis udang-udangan juga bisa diakses melalui indonesiashrimp.org/beta.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono memaparkan, selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.

“Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat, dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swiss dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono dalam keterangan, Jumat (19/11/2021).

Menteri Trenggono optimistis Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat.

Peluncuran dua website tersebut berlangsung dalam acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar KKP berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) di Jakarta pada Rabu (17/11/2021) malam.

Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.

Disambut Baik

Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia menyakini, strategi pemasaran dengan memanfaatkan website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya komoditas udang.

“Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai. Indonesian Shrimp Brand akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia. Ini juga akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor,” ucap Kurt.

Peluncuran kedua website ini juga jadi ajang mengenalkan brand 'Indonesia Shrimp' kepada asosiasi dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, serta mitra kementerian/lembaga dan perwakilan tetap pemerintah RI di beberapa negara mitra dagang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penangkapan Terukur

KKP meluncurkan dua platform penjualan berbasis website yaitu Indonesia Seafood dan Indonesia Shrimp. (Dok KKP)
KKP meluncurkan dua platform penjualan berbasis website yaitu Indonesia Seafood dan Indonesia Shrimp. (Dok KKP)

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti, menambahkan, salah satu langkah KKP dalam menjamin kualitas produk perikanan Indonesia, adalah dengan menerapkan kebijakan penangkapan terukur. Melalui kebijakan ini, penangkapan ikan di alam menjadi lebih ramah lingkungan dan produk yang dihasilkan juga mudah ditelusuri (sustainable & traceable).

“Kami menyadari bahwa sudut pandang, prinsip, dan nilai tidak dapat dilepaskan dari praktik tata kelola. Oleh karena itu, salah satu gagasan KKP adalah Kebijakan Penangkapan Terukur dengan gagasan mendasar bahwa pengelolaan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut,” ucap Artati.

Artati menjelaskan dalam mendukung traceability produk perikanan, KKP telah membangun sistem logistik dan ketertelusuran ikan nasional yang disebut STELINA.

Sistem ini sekaligus untuk mengontrol setiap tahapan pergerakan produk perikanan mulai dari hulu sampai hilir. Langkah ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kualitas produk perikanan Indonesia.

Untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, KKP memiliki tiga program terobosan. Mulai dari peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.

Melalui tiga program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya