Liputan6.com, Jakarta - Nama Erick Thohir mencuat ketika dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemban posisi Menteri BUMN pasca menjadi tim sukses kampanye yang memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Namun, Erick Thohir membantah meminta jabatan tersebut meski telah mengantarkan kemenangan bagi Jokowi. Malah ia curhat sebetulnya memilih lembaga independen untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.
“Demi Allah saya tidak minta jadi menteri. Saya masih ingat sekali saya sama Mas Wishnutama karena kita cukup dekat jadi tim inti waktu itu, dan terus terang kita ini kan orang swasta, tentu kita punya mimpi-mimpi. Kalau Wishnutama itu kan selalu mikirnya digital content dan lain-lain, saya di media dan sport, tapi juga pengusaha,” kata dia dalam dialog bersama Akbar Faizal, Senin (22/11/2021) malam.
Advertisement
Namun, seiring waktu bersama Jokowi, Erick mengaku tumbuh kecintaan kepada sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin.
“Ketika kita bicara-bicara waktu itu, kita bilang kita siap bantu Pak, untuk KEIN (Komite Ekonomi Industri Nasional), karena kita berpikir di sana itu tetap independensi. Kita bisa berikan advice dan lain-lain,” kata dia.
Ia menuturkan, di KEIN, dengan mencontoh konsep yang dilakukan West Wing di Amerika Serikat yang secara independensi bisa melihat roadmap ekonomi Indonesia ke depan. Kemudian, juga mengontrol jalannya ekonomi Indonesia sesuai dengan arah visi-misi Presiden.
“Waktu itu mikir KEN nya begini. Kita ada KADIN di mana kadin tentu resmi sebagai lembaga yang diakui pemerintah menggalang namanya pengusaha, Hipmi yang mudanya, tapi konteks keduanya tidak 100 persen men-service visi presiden, itu kan dinamika. Tapi justru perlu ada tim visi ekonomi presiden seperti ini, dia ini yang men-drive mengecek apakah visi ini bisa diimplementasi,” kata mantan bos Inter Milan itu.
“Tentu kita juga bicara ke kementerian ke kadin, ini kita punya (KEIN), jadi lebih sebagai tangannya presiden langsung tapi tidak hanya sebagai thinktank tapi memastikan bahwa ini (program) tidak telat,” imbuh Erick.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dibutuhkan Sebagai Profesional
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Erick juga mengaku terbebani dan kaget ketika Presiden Jokowi memanggil namanya untuk menjabat sebagai Menteri BUMN.
“Ketika Beliau memanggil saya termasuk Mas Wishnutama, kita terbebani dan terkaget. Tapi Beliau menekankan ‘bahwa saya perlu orang pekerja profesional’,” katanya mengutip perkataan Jokowi.
Pekerja profesional yang dimaksud, kata Erick, adalah yang mampu mentransformasi BUMN seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Jokowi. Menteri Erick mengaku itu bukan satu pekerjaan yang mudah.
“Sampai hari ini pun kalau dibilang saya sempurna melakukan sebagai pemimpin BUMN ya tidak pasti saya ada kekurangan di sana sini,” katanya.
“Tapi itu yang saya tekankan, sebagai pemimpin itu kan yang terburuk itu ketika tidak mengambil keputusan apa-apa, yang terbaik ngambil keputusan dan bener terus, tapi saya enggak yakin sempurna, karena sempurna itu milik Allah,” tambahnya.
Akhirnya, ia mengambil keputusan untuk menempati posisi Menteri BUMN, namun tak ada salahnya ketika dalam pengambilan keputusan ada yang kurang maksimal dan perlu dikoreksi.
“Nah, hal-hal ini juga yang saya rasa dinamika kepemimpinan yang saya hadapi juga,” kata dia.
Advertisement