Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut menyatakan, mobilitas masyarakat di Jawa-Bali meningkat signifikan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dia pun mewanti-wanti masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat setelah adanya potensi lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga
"Berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Nataru 2020 dan mendekati periode Libur Idul Fitri 2021. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," pinta Menko Luhut dalam Update Konferensi Pers PPKM, ditulis Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Menko Luhut menyampaikan, peningkatan mobilitas masyarakat ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat protokol kesehatan dan proses testing, tracking, dan treatment (3T), bukan untuk menimbulkan kepanikan. Sebab, terus membaiknya upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah.
"Saat ini, jumlah testing dan tracing kita pun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November tahun lalu. Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan," sebutnya.
Selain itu, Menko Luhut juga meminta masyarakat tak panik karena pemerintah telah memiliki aplikasi aplikasi pengendalian Covid-19 yang terintegrasi. Yakni, Peduli Lindungi yang perlu untuk terus ditegakkan penggunaannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Waspada Omicron
Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut juga memaparkan tentang perkembangan kasus varian Omicron yang telah menyebar di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong.
Di mana, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.
Akhir kata, Menko Luhut meminta agar masyarakat tidak panik karena varian Omicron. "Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," tandasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement