Pesan Erick Thohir, BUMN Harus Bina UMKM untuk Dapat SNI

Upaya pembinaan penerapan SNI pada UMKM telah dilakukan beberapa BUMN, di antaranya PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pusri, dan PT Semen Baturaja.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Nov 2021, 11:33 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 11:15 WIB
Melihat Pembuatan Masker Batik di Hari Batik Nasional 2020
Perajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Jakarta, Jumat (2/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Standardisasi Nasional (BSN) meluncurkan etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI. Menteri BUMN Erick Thohir yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, menyebut upaya tersebut adalah wujud konkret BUMN dukung UMKM naik kelas.

“Agenda launching etalase produk UMKM ber-SNI kali ini merupakan salah satu wujud konkret BUMN dalam mendukung UMKM naik kelas,” kata Loto dalam acara launching etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI, Selasa (30/11/2021).

Di samping itu, kata Loto, peluncuran tersebut mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar internasional dan di pasar nasional sendiri, yang didukung kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan antara lain kementerian, lembaga pemerintah daerah, dan swasta.

“Salah satu kolaborasi peningkatan daya saing UMKM telah dilakukan BUMN dengan Badan Standarisasi Nasional melalui penerapan SNI. Pemenuhan standar menjadi salah satu kebutuhan penting bagi pelaku usaha, utamanya bagi UMKM yang ingin meningkatkan mutu produk dan memperluas pasar produknya,” ujarnya.

Upaya pembinaan penerapan SNI pada UMKM telah dicontohkan oleh beberapa BUMN, diantaranya PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pusri, PT Semen Baturaja, PT Pelindo, PT BNI dan PT TWC, sehingga UMKM diantaranya telah memperoleh sertifikat SNI.

“Kami menghimbau BUMN lainnya dapat mengikuti langkah BUMN yang bersinergi dalam pendampingan penerapan SNI,” ucapnya.

Sesuai pesan Menteri BUMN Erick Thohir, diharapkan semakin banyak BUMN yang mempunyai program pembinaan penerapan SNI, sekaligus semakin banyak UMKM yang meningkat kualitas produknya dan meningkat daya saing produknya di pasar nasional dan global.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Digitalisasi

FOTO: Pembuatan Masker Batik di Hari Batik Nasional 2020
PEMBUATAN MASKER BATIK DI HARI BATIK NASIONAL 2020: Perajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Jakarta, (2/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain berSNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut, Loto menyampaikan, perkembangan dunia digital merupakan peluang mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM yang lebih luas. Upaya pengembangan etalase digital produk UMKM perlu didukung karena akan dapat mengintegrasikan produk UMKM kita dengan global value chain.

Adapun dalam mendukung digitalisasi produk UMKM, Kementerian BUMN telah menghadirkan platform digital juga yaitu pasar UMKM atau dikenal padi UMKM, yang memfasilitasi potensi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertemu secara langsung dengan BUMN.

Sehingga BUMN menjadi media yang memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi dan perluasan pasarnya terutama pasar dari BUMN.

“Dengan adanya etalase digital ber-SNI ini kami melihatnya ada peluang yang dapat dikolaborasikan dengan padi UMKM, yang tentunya diharapkan akan semakin menumbuhkembangkan ekosistem bagi UMKM dalam meningkatkan akses pasarnya yang lebih berdaya saing,” pungkas Loto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya