BSN Dorong Percepatan Perumusan SNI Aksara yang Diajukan PANDI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong percepatan perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) Aksara Nusantara yang diajukan PANDI.

oleh Iskandar diperbarui 08 Agu 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 09:00 WIB
Aksara Nusantara
Aksara Nusantara. Dok: PANDI

Liputan6.com, Jakarta - Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong percepatan perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) Aksara Nusantara, menyusul pengajuan program Nasional Perumusan Standar (PNPS) berjudul 'Tata Letak Papan Tombol Aksara Jawa dan Fon Aksara Jawa' yang diajukan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).

Standar untuk aksara Jawa, Sunda, dan Bali diajukan secara bersamaan. Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi dan Teknologi Informasi BSN, Y. Kristianto Widiwardono, melalui siaran persnya mengatakan bahwa pengusulan standar ini sebagai upaya melestarikan aksara-aksara Nusantara.

"Standar ini ditujukan agar setiap karakter aksara dapat digunakan pada perangkat TIK di platform, perangkat, maupun aplikasi yang ada, sehingga bagi penyedia perangkat lunak tersedia acuan dalam menampilkan karakter aksara tersebut secara utuh, dan bagi masyarakat lebih mudah dalam penggunaannya," ujar Kristianto, dikutip Minggu (8/8/2021).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama dan Marketing PANDI, Heru Nugroho, mengapresiasi respons yang dilakukan BSN.

"Kami (PANDI) memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BSN atas responsnya terhadap usulan yang kami ajukan. Hal ini menjadi penting bagi kita untuk bisa melangkah ke tahap selanjutnya untuk segera mendapatkan pengesahan SNI dari aksara Nusantara ini," ujar Heru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Daftarkan ke Lembaga Internet Dunia

Heru yang memotori kegiatan Program Digitalisasi Aksara Nusantara ini menceritakan bahwa PANDI sebelumnya sudah berupaya mendaftarkan domain beraksara daerah ke lembaga internet dunia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), tetapi upaya ini belum berhasil karena kurangnya persyaratan yang dibutuhkan.

“Berkaca dari kegagalan sebelumnya, untuk bisa mendaftarkan domain beraksara Nusantara ke lembaga internet dunia (ICANN), dibutuhkan beberapa persyaratan, salah satunya yaitu aksara harus terdaftar secara resmi dan digunakan secara luas di Indonesia," ungkapnya.

 


Perlu SNI

Upaya pengusulan SNI, kata Heru, merupakan salah satu upaya agar aksara daerah diakui penggunaanya di Indonesia.

"Maka dari itu kami sangat senang mendengar respons BSN yang siap membantu dan mempercepat proses perumusan hingga pengesahan SNI," pungkasnya.

Dengan tersedianya SNI yang diusulkan oleh komunitas penggiat aksara daerah melalui PANDI, maka diharapkan hal ini akan meningkatkan literasi aksara daerah berbasis TIK. Selain itu, usulan tersebut juga diharapkan dapat melengkapi salah satu persyaratan pendaftaran IDN ke ICANN.

 


INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya