Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan, Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur tetap beroperasi normal kendati Gunung Semeru mengalami erupsi.
"Bandara Malang berjarak 9 NM dari area VA (abu vulkanik). Operasional penerbangan tetap berjalan normal," ujarnya kepada Merdeka.com, Sabtu (4/12).
Baca Juga
Dirjen Novie menerangkan, berdasarkanASH NOTAM (ASHTAM) Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau LPPNPIyang bersumber dari VAAC Darwin, sebaran abu vulkanik mengarah ke barat daya dengan kecepatan 50 KT.
Advertisement
Dengan demikian, operasional bandara di kota Malang itu masih belum terdampak erupsi Gunung Semeru.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan monitoring secara intensif pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Kami juga menyiapkan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan," imbuh Dirjen Novie mengakhiri.
Gunung Semeru Meletus, Penerbangan Masih Beroperasi Normal
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan opersional bandara dan penerbangan di sekitar Gunung Semeru masih berjalan normal.
Hal ini menyusul letusan Gunung Semeru yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, sore ini.
"Hingga saat ini operasional penerbangan dan bandara di sekitarnya masih beroperasi seperti biasa," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada LIputan6.com, Sabtu (4/12/2021).
Dia menjelaskan, antisipasi dari Gunung Semeru meletus, pihak Airnav telah menerbitkan notifikasi untuk para pemangku kepentingan penerbangan untuk waspada terhadap abu dampak dari letusan Gunung Semeru.
Kemenhub pun memastikan akan terus memantau perkembangan terkini dari erupsi Gunung Semeru ini untuk dapat melakukan penyesuaian terhadap operasional penerbangan dan bandara di sekitar gunung tersebut.
"Kami akan terus memonitor perkembangan kondisi Semeru dan dampak letusannya untuk dapat disesuaikan dengan operasional bandara dan penerbangan," tutup dia.
Advertisement